Pages

10 Desember 2009

Visi Misi DEPKES RI Tahun 2010 - 2014

Dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu periode kedua, Presiden RI menetapkan 45 program penting yang akan dijalankan di seluruh tanah air berkaitan dengan pembangunan sektoral dan regional. Dari 45 program ini telah dipilih 15 program unggulan, dimana kesehatan masuk dalam program ke 12. Landasan kerja pembangunan kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu ke-2 ini, akan memperhatikan tiga “tagline” penting yaitu change and continuity; debottlenecking, acceleration, and enhancemen; serta unity, together we can.

Sejak dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH. telah menetapkan program jangka pendek 100 hari dan program jangka menengah tahun 2010 – 2014 yang disusun dalam sebuah rencana strategis Depkes.

Program 100 hari Menkes mengangkat 4 isu, yaitu (1) peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat, (2) peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs, (3) pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, serta (4) peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK)

Untuk meningkatkan kinerja Departemen Kesehatan, telah ditetapkan Visi dan Misi Rencana Strategis Depkes tahun 2010 – 2014.

Visi Rencana Strategis yang ingin dicapai Depkes adalah “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan“. Visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani, (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, (3) menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta (4) Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik.

Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui 6 Rencana Strategi Tahun 2010 – 2014, yaitu:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
3. MEningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

02 Desember 2009

UNDANGAN PERTEMUAN EVAPOR DAN KOORDINASI PROGRAM JAMKESMAS

Sehubungan dengan persiapan penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Semesta Provinsi Lampung (Universal Coverage) dan Evaluasi Pelaksanaan Program Jamkesmas Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2009, bersama ini kami Undang Saudara bersama pejabat terkait (daftar terlampir) pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Desember 2009. Untuk keterangan lebihlanjut bisa di download di alamat dibawah ini (copy - paste) :

http://www.ziddu.com/download/7573286/file_undangan_jamkesmas.doc.html

Tim Pengelola Jamkesmas Propinsi Lampung

06 November 2009

Pengesahan UU Kesehatan yg baru

DPR SAHKAN UU NARKOTIKA DAN KESEHATAN
14-Sep-2009
Sidang Paripurna DPR RI yang dipimpin Ketua DPR Agung Laksono sepakat untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Narkotika dan RUU Kesehatan menjadi Undang-Undang di Gedung Nusantara II, Senin (14/9).Namun pengesahan RUU Narkotika dan RUU Kesehatan dilakukan tanpa mendengar pandangan akhir fraksi. Pengesahan kedua UU ini memang menghapuskan sesi pandangan akhir fraksi untuk menghemat waktu sidang. Untuk RUU Kesehatan, Pimpinan sidang, Agung Laksono, menanyakan satu persatu kepada masing-masing Fraksi untuk dimintai persetujuannya. Sedangkan untuk RUU Narkotika Agung hanya menanyakan secara terbuka per fraksi, apakah setuju dengan pengesahan RUU tersebut.Sebelum palunya diketokkan sebagai tanda pengesahan, dengan tegas Agung melontarkan pertanyaan. "Apakah setuju RUU ini disahkan menjadi UU,” Katanya. Kemudian dari tempat duduk wakil rakyat kompak menjawab setuju. Perwakilan pemerintah, Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta menyatakan, pemerintah mengapresiasi disahkannya kedua RUU tersebut menjadi UU."RUU Narkotika ini kan sudah dibahas selama 4 tahun dan materi-materinya kita ingin menyelamatkan anak-anak dari peredaran narkotika yang tidak hanya dijalankan oleh jaringan perorangan tapi juga jaringan internasional," tegasnyaPengesahan RUU Narkotika ini sebelumnya mendapat pertentangan oleh Indonesian Coalition for Drugs Policy Reform (ICDPR), mereka meminta pengesahan RUU nNarkotika untuk ditunda, ICDPR menilai substansi RUU Narkotika bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM.ICDPR sangat menyayangkan substansi RUU yang masih mengidentifikasi orang yang ketergantungan terhadap narkotika sebagai pelaku tindak pidana. ‘Cap’ ini dinilai keliru karena Perhimpunan Dokter Seminat Kedokteran Adiksi Indonesia telah menyatakan adiksi narkotika adalah suatu penyakit yang menyerang fungsi otak, dan ada peluang untuk disembuhkan. Hal lain yang mendapat sorotan ICDPR adalah masih diberlakukannya hukuman mati untuk menindak pelaku tindak pidana narkotika. Menurut ICDPR, pemberlakuan hukuman mati jelas bertentangan dengan prinsip HAM. Hukuman mati juga tidak sejalan dengan tujuan pemidanaan modern adalah restoratif (pemulihan) bukan retributif (pembalasan). Terlebih lagi, praktek hukuman mati telah lama ditinggalkan oleh negara-negara beradab di belahan bumi manapun.“Apabila RUU tersebut tetap disahkan, ICDPR menolak keberadaan UU Narkotika yang baru karena telah menciderai proses demokratisasi yang telah susah payah dirintis oleh Indonesia, serta mengkhianati prinsip-prinsip HAM,” tulis ICDPR dalam rilisnya.Khusus RUU Kesehatan, Fraksi Partai Damai Sejahtera memberikan persetujuan namun dengan catatan. Anggotanya, Ferdinan K Suawa mengatakan, pihaknya memberikan catatan atas pasal mengenai aborsi. Fraksi PDS menyetujui pasal aborsi sepanjang dilaksanakan demi keselamatan ibu dan anak.RUU Kesehatan membolehkan aborsi dilakukan oleh korban perkosaan dengan persetujuan badan konselling. "Masalah aborsi kompleks. Pascaaborsi lebih berat gangguan psikologisnya. Kami setuju sepanjang dengan alasan menyelamatkan ibu dan anak," kata Ferdinan.Sedangkan dari Fraksi PBR menyatakan keberatannya terhadap adanya aborsi meskipun kehamilan tersebut akibat kasus pemerkosaan, karena menurutnya sijabang bayi tetap mempunyai hak hidup.Sementara itu, Ketua Pansus RUU Kesehatan, Ribka Tjiptaning menekankan, pada dasarnya aborsi dilarang. "Aborsi tetap dilarang, tapi dengan pengecualian. Misalnya, karena alasan medis bisa dilakukan tapi melalui persetujuan badan konselling," ujar Ribka.Badan konselling terdiri dari dokter, tokoh agama dan psikolog. "Kalau badan konselling tidak membolehkan, ya tidak boleh. Pada intinya, RUU ini diharapkan menurunkan angka aborsi," kata Ribka. Pada pengesahan RUU Narkotika dan RUU Kesehatan ini, dihadiri Wakil dari Pemerintah yakni Menteri Agama M Maftuh Basyuni, dan Menkum HAM Andi Mattalatta beserta jajarannya.(sw/nt)

19 Oktober 2009

Tim Kesehatan Provinsi Lampung Di Sumatera Barat


Sebagai Upaya meringankan beban penderitaan para korban gempa Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Lampung telah memberangkatkan relawan yang terdiri dari barbagai unsur guna memberikan bantuan, tanpa kecuali Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Abdoel Muluk Provinsi Lampung.
Tim Kesehatan Provinsi Lampung diberangkatkan diberangkatkan dalam 2 kali pemberangkatan yaitu pada tanggal 3 Oktober 2009 dan 4 Oktober 2009 serta berakhir pada tanggal 9 Oktober 2009.
Lokasi Tim Relawan Provinsi Lampung terletak di Kecamatan Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, terdiri dari :1 orang dokter spesialis orthopedi, 1 orang dokter spesialis bedah, 4 orang dokter umum, 12 orang perawat, 3 orang sopir dg 3 unit ambulance, 2 orang tenaga administrasi serta dilengkapi obat-oabatan dan kantong jenazah.
Upaya yang telah dilakukan Tim Kesehatan :
1. Pelayanan Kesehatan Statis yang dilakukan di beberapa Pos Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan Mobile yang diharapkan dapat menjangkau para korban bencana yang terletak jauh dari Pos kesehatan statis.
Dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap para korban bencana gempa dari tanggal 3 s/d 9 Oktober 2009 tercatat sebanyak 2.896 orang baik rawat jalan dengan atau tanpa tindakan, rawat inap maupun yang dirujuk ke RS.

25 September 2009

Peresmian Teater Nyamuk Sebagai Ikon Wisata Ilmiah

Keberadaan Teater Nyamuk adalah upaya pendekatan kepada masyarakat untuk mempermudah akses hasil penelitian Badan Litbangkes sehingga berdaya guna dan berhasil guna, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes), Prof. DR. Dr. Agus Purwadianto, SH, Msi, Sp. F(K).
Hal itu disampaikan dalam acara peresmian Mosquito Teather (Teater Nyamuk) di Desa Babakan, Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis Jawa Barat tgl. 19 Agustus 2009.
Teater Nyamuk merupakan ikon wisata ilmiah dengan kegiatan yang mengintegrasikan pembelajaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bidang kesehatan dengan kegiatan pariwisata, tambah Prof. Agus Purwadianto.

Menurut Prof. Agus Purwadianto, kejadian penyakit yang ditularkan nyamuk di Indonesia masih tinggi. Bahkan beberapa nyamuk telah resisten terhadap insektisida dan beberapa jenis virus serta kuman penyebab penyakit juga resisten terhadap pengobatan. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah sudah mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit tersebut.

Sebagai pendukung wisata ilmiah, gedung berkonsep minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye ini dilengkapi fasilitas sesuai kegiatan yang dilakukan di gedung tersebut.
Fasilitas itu terdiri dari gedung sinema berukuran 9x8 meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi, penjualan tiket serta penjualan souvenir dan museum sebagai tempat penyimpanan koleksi dan dokumen.

Teater ini merupakan museum nyamuk pertama di Indonesia, dihiasi replikasi nyamuk ukuran besar pada dinding utamanya. Ada enam genus koleksi nyamuk yang dimiliki museum ini yaitu : Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres dan Toxor. Masing-masing genus terdiri dari spesimen stadium telur, larva, pupa dan nyamuk.

Teater yang dibangun dengan dana APBN Departemen Kesehatan didukung penuh pengembangan dan pemanfaatannya sebagai ikon wisata ilmiah oleh Pemda Kab. Ciamis dan Pemda Provinsi Jawa Barat . Sinergi antar sektor menjadi ciri nyata dalam ikon wisata ilmiah ini, khususnya sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi, ujar Sugianto, Msc.PH, Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis.

Rangkaian kegiatan peresmian mengambil tema “Mari Kenali Nyamuk Agar Terhindar dari Penyakit”, diharapkan masyarakat mengenal lebih dekat tentang nyamuk terutama bionomik/perilaku hidup nyamuk dan berperilaku hidup bersih sehat supaya terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, DBD, chikunguya, dan filariasis, tambah Sugianto.

Indonesia merupakan salah satu negara yang masih terjadi transmisi malaria (berisiko Malaria/Risk-Malaria), dimana pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus. Jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350 ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail
puskom.publik@yahoo.co.id

15 September 2009

Badan POM RI luncurkan Laboratorium Keliling

Jakarta, 7 September 2009 – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pagi ini meluncurkan delapan unit laboratorium keliling (mobile lab) di Jakarta guna terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan obat dan makanan yang beredar di masyarakat.
“Selama ini BPOM secara proaktif melakukan pengawasan dan sampling makanan dan bahan makanan yang dijual di masyarakat untuk diuji keamanannya di lab kami. Tapi lagi-lagi karena berbagai hambatan seperti jarak dan kemacetan, aktivitas ini sering kali memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup tinggi. Dengan unit laboratorium keliling ini, kami bisa melakukan tes laboratorium dan mendapatkan hasilnya di tempat,” kata Kepala BPOM Husniah Rubiana.

Untuk tahap pertama, delapan unit laboratorium keliling ini akan disebar di Jakarta. Delapan unit Laboratorium Keliing BPOM tersebut juga sudah diberikan warna dan logo BPOM yang khas agar masyarakat bisa langsung mengenali.
Unit laboratorium keliling ini justru bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti para penjual makanan dan obat di pasar tradisional. Justru sebaliknya kami berharap masyarakat bisa semakin nyaman dan tenang mengkonsumsi makanan bila sudah melihat kehadiran mobil BPOM di situ karena berarti makanan dan obat yang dijual sudah layak saji dan layak konsumsi,” kata Husniah menambahkan.
Kehadiran Unit laboratorium keliling BPOM juga sangat relevan menyambut Hari Raya Idul Fitri dimana volume dan frekuensi belanja bahan makanan akan meningkat tajam. BPOM akan melakukan sosialisasi ke masyarakat khususnya para pedagang dan pembeli bahan makanan di pasar-pasar tradisional mengenai fungsi dan cara penggunaan unit laboratorium keliling ini. Yang pasti, unit laboratorium keliling BPOM ini dilengkapi dengan peralatan yang mendeteksi bahan bahan berbahaya di dalam makanan maupun kosmetik dan obat palsu.
Struktur dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering kali membeli obat dan makanan, atau bahkan mencampur obat dan makanan untuk meningkatkan rasa atau memodifikasi rupanya menjadi lebih menarik justru menjadi risiko tersendiri bagi penjual dan pembeli obat dan makanan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Namun karena sudah menjadi bagian struktur sosial masyarakat, BPOM terus mencari jalan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan agar masyarakat semakin nyaman dan tenang berbelanja di manapun di seluruh Indonesia.
“Ini adalah bagian dari fungsi pelayanan BPOM kepada masyarakat yang memang tidak mudah dan tidak murah untuk dilakukan dengan struktur geografis, demografis dan sosial masyarkat Indonesia. Namun tetap harus dicarikan solusinya secara kreatif.

11 September 2009

Pelayanan Kesehatan Dalam Rngka Idul Fitri 1430 H


Sebagai upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka Idul Fitri 1430 H, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung memberikan pelayanan Kesehatan di beberapa Pos Simpatik. Hal ini terlaksana bekerjasama dengan Lintas Sektor terkait.
Pos Simpatik tersebut terletak di Terminal Rajabasa, Hajimena dan Pasir Putih, yang masing-masing Pos dilengkapi dengan Tenaga Kesehatan dan Ambulance.
Pos Simpatik tersebut dibuka 24 jam sehari selama 16 Hari (H-7 s/d H+7) yang dimulai pada hari ini (14 September 2009). Sedangkan untuk masing-masing Kabupaten/Kota lokasi Pos Simpatik berkoordinasi dengan Masing-masing Polres.
Antisipasi kemungkinan transmisi virus H1N1/H5N1 Dinas Kesehatan Provinsi Lampung telah mendistribusikan sebanyak 12 box @2.000 buah masker (Pelabuhan Bakauheni, Bandara Radin Inten, dan stock di Kabupaten Lampung Selatan), melalui KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Panjang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan.

13 Agustus 2009

WASPADA FLU BARU H1N1

Zaman berubah, semua juga berubah. Begitu juga dengan penyakit. Kini muncul flu baru H1N1 atau yang lebih populer disebut flu babi/flu meksiko/swine influenza. Flu babi merupakan penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtype H1N1 sehingga gejalanya mirip dengan influenza biasa.

Penyakit ini sudah melanda Benua Amerika dan Eropa, serta beberapa provinsi di Indonesia. Meskipun sampai saat ini belum dilaporkan adanya kasus flu meksiko/flu babi di Provinsi Lampung, kita tetap harus waspada terhadap penyebaran penyakit ini dan mengenali gejala-gejalanya. Gejala flu babi yang biasa ditemukan pada manusia, yaitu :
- Demam lebih dari 38 derajat celcius
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Letih dan lesu
- Kadang disertai nyeri otot, mual, muntah, dan diare
- Sesak nafas

Penularan virus influenza A subtype H1N1 dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Melalui kontak dengan babi yang terinfeksi atau lingkungan yang telah terkontaminasi oleh virus tersebut.
2. Melalui kontak dengan penderita flu babi.

Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari flu babi adalah sebagai berikut :
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sesering mungkin, terutama setelah batuk atau bersin.
2. Menutup hidung dan mulut dengan tissue pada saat batuk atau bersin, kemudian membuang tissue tersebut ke tempat sampah.
3. Menjaga jarak minimal satu meter dengan orang yang sedang sakit flu.
4. Apabila mengalami gejala flu, segera periksa ke dokter, puskesmas, rumah sakit, atau klinik terdekat dan tinggal di rumah untuk istirahat. Hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan.
(Seksi Promosi Kesehatan)

30 Juli 2009

Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Provinsi Lampung

Dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan untuk menghadapi terjadinya suatu keadaan daruat, maka pemerintah Provinsi Lampung melalui Sekretariat Penanggulangan Bencana pada tanggal 28 Juli 2009 telah mengadakan simulasi penanggulangan bencana gempa bumi dan kebakaran yang melibatkan unsur terkait termasuk masyarakat disekitar lokasi simulasi yaitu di Lapangan Sepak bola Keteguhan Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar Lampung.
Sebagai Inspektur Upacara pada pembukaan simulasi tersebut mewakili Gubernur Lampung adalah Inspektur Daerah Provinsi Lampung.

11 Juli 2009

Masyarakat Dihimbau Waspada Influenza A H1N1

Dirjen Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K) menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik dengan merebaknya penyebaran virus Influenza A H1N1 di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam jumpa pers tentang perkembangan Influenza A H1N1 di Indonesia, Sabtu (4/72009) di Jakarta.

Prof. Tjandra mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada bila dirinya atau orang disekitarnya mendapat gejala flu seperti batuk, pilek dan demam, terlebih lagi jika orang itu baru kembali dari luar negeri atau ada kontak dengan orang yang baru kembali dari luar negeri. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun. Melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila sakit dengan gejala influenza supaya mengenakan masker dan tidak berdekatan dengan anggota keluarga yang lain dan segera menghubungi petugas kesehatan serta menghindari bepergian apabila sedang sakit flu, ujar Prof. Tjandra.

Lebih lanjut dikatakan Prof. Tjandra, hingga hari Sabtu (4/7/2009) terdapat tambahan 12 kasus baru pasien positif H1N1 di Indonesia yang tersebar di Jakarta dan Bali.

Kedua belas pasien tersebut terdiri dari 8 orang WNI dan 4 orang WNA yaitu AR (L, 23 TH), RA (L, 10 bln), HR (P, 40 th), IG (L, 33 th), N (P, 34 th), BE (L, 50 th), TD (L, 65 th), F (L, 14 th), RW (L,23 th), BA (L, 22 th), JO (L, 43 th), dan NN. Dengan tambahan kasus baru tersebut jumlah kasus positif Influenza A H1N1 yang tercatat di Indonesia menjadi 20 orang.

Prof. Tjandra mengatakan sudah ditemukan penularan H1N1 antar manusia di Indonesia. Hal itu terjadi pada 2 dari 12 orang pasien baru tersebut. Lokasi penularan berada di daerah Jakarta, namun belum diketahui secara pasti oleh siapa dan dimana persisnya penularan tersebut terjadi.

Seluruh pasien positif H1N1 tersebut sampai saat ini sehat-sehat saja, tidak ada yang fatal, hanya batuk pilek biasa saja bahkan sebagian ada yang tanpa keluhan sama sekali. Seperti diketahui, 95% pasien di dunia ini tidak masuk rumah sakit sama sekali, ujar Prof. Tjandra.

Ditambahkan pula oleh Prof. Tjandra bahwa flu baru H1N1 ini cukup unik karena tingkat fatality-nya yang tinggi justru pada pasien yang berusia muda (20-30 tahun), sementara flu lain pada umumnya akan makin tinggi tingkat fatality-nya pada mereka yang berusia lanjut.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416 – 19 dan 021-52921669, atau melalui alamat e-mail: puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id

30 Juni 2009

Peralatan Makan Melamin

Peralatan makan melamin sudah menjadi sesuatu yang umum dimiliki oleh setiap rumah tangga. Selain karena sifatnya yang tahan pecah, peralatan makan melamin juga memiliki bentuk, warna, dan motif yang sangat beragam. Bahan melamin selain digunakan untuk peralatan makan orang dewasa, juga digunakan untuk peralatan makan bagi bayi.
Dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM, ditemukan 30 peralatan makanan bermelamin yang berbahaya karena terbukti melepaskan zat formalin. Zat ini bila masuk ke dalam tubuh berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, yaitu penyakit kanker.
Untuk itu, mengetahui produk-produk peralatan makan melamin apa saja yang berbahaya tersebut, dapat diunduh di http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/melamin.pdf

24 Juni 2009

Puskesmas Kotabumi II (ISO 9001:2008)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung beserta seluruh jajaran mengucapkan selamat kepada :

PUSKESMAS KOTABUMI II

yang telah berhasil setelah melakukan Audit Eksternal ke 3 pada tanggal 22 Juni 2009 oleh Badan Sertifikasi SAI Global Jakarta, sehingga direkomendasikan untuk tetap berhak meraih Sertifikat ISO 9001 : 2008.

Terimakasih dan penghargaan setingi-tinginya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara yang senantiasa telah mendukung terwujudnya Puskesmas ISO Pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung.

Semoga Kabupaten/Kota lainnya dapat mengikuti keberhasilan Puskesmas Kotabumi II demi terwujudnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan perspektif Kepuasan Masyarakat.


Program Jamkesmas Berhasil Hemat Uang Negara 1,4 Trilyun Rupiah

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) tahun 2008 yang dilakukan antara lain dengan mengirimkan tagihan (klaim) langsung dari kas negara ke rumah sakit ternyata berhasil menghemat (mengefisienkan) uang negara sebesar 1,464 trilyun rupiah. Oleh karena itu program jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dengan sasaran 76,4 juta jiwa ini akan dilanjutkan pada tahun 2009 dengan menggunakan manajemen yang sama seperti manajemen tahun 2008. Jamkesmas tahun 2009 dianggarkan dari APBN dengan jumlah yang sama tahun 2008.

Hal itu disampaikan Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) yang didampingi para pejabat eselon I dan II saat jumpa pers awal tahun di Jakarta pada tanggal 12 Januari 2009.

Dana Jamkesmas yang dikirim Depkes ke rumah-rumah sakit daerah yang melayani masyarakat miskin dan tidak mampu adalah dana bantuan sosial (Bansos), bukan pendapatan rumah sakit. Seharusnya dana Bansos itu digunakan langsung oleh rumah sakit untuk melayani masyarakat miskin dan tidak mampu. Jadi tidak benar bila Bansos dianggap sebagai pendapatan asli daerah (PAD), ujar Dr. Siti Fadilah Supari.

Masyarakat miskin di daerah yang tidak mempunyai Kartu Jamkesmas (di luar kuota Nasional) menjadi tanggungan pemerintah daerah. Masyarakat miskin tersebut mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan masyarakat miskin yang memiliki Kartu Jamkesmas. Namun dengan pembiayaan dari pemerintah daerah melalui APBD, tutur Menkes.

22 Juni 2009

Siaga ( Level III) Gunung Anak Krakatau

Berita Antara. (21-06-2009) Status Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda hingga saat ini masih siaga atau level III sehingga masyarakat sekitar tetap diminta waspada.
Sampai saat ini pengunjung dan warga hanya diperbolehkan berada dalam radius dua kilometer dari titik letusan," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten Anton Prambudi, Sabtu.

Anton mengatakan, sejak 6 Mei 2009 status gunung itu dinaikkan dari waspada atau level II menjadi siaga atau level III, kini kondisi Gunung Anak Krakatau berbahaya karena mengeluarkan lava pijar berupa batu dan kerikil yang suhunya berkisar 600-1.000 derajat celcius.

Oleh karena itu, hingga saat ini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung memeberikan rekomendasi bahwa daerah aman berada dua kilometer dari titik letusan gunung berapi yang berada di perairan Selat Sunda.

"Saya mengimbau kepada pengunjung dan nelayan agar tidak medekati Anak Krakatau karena khawatir terkena lava pijar," ujarnya.

Menurut dia, aktiviats kegempaan Gunung Anak Krakatau sepanjang Sabtu ini mengalami penurunan dibandingkan dua hari lalu.

Saat ini, kegempaan mencapai 981 kali terdiri atas vulkanik dangkal sebanyak 116 kali, letusan 455 kali, tremor 274 kali, dan embusan 136 kali.

Sementara kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakata, Jumat (19/6) sebanyakl 1.257 kali yakni vulkanik dangkal 157, tremor 377, letusan 452 dan embusan 271 kali.

Meskipun kegempaan mengalami penurunan, tetapi pihaknya tetap siaga mengingat terjadi peningkatan jumlah letusan dibanding dua hari yang lalu.

Untuk itu, tim pemantau tetap siaga serta saling berkoordinasi dengan tim lain yang ada di Banten, untuk saling memberikan informasi.

Sementara itu, saat ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih diselimuti kabut tebal sehingga sulit mendeteksi secara visual.

"Saya berharap pengunjung dan nelayan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau karena masih membahayakan keselamatan," katanya.

19 Juni 2009

Lagi, Public Warning Badan POM ttg Kosmetika berbahaya

Badam POM RI kembali mengeluarkan Public Warning Kosmetika yg mengandung bahan berbahaya seperti Marcury, Hidrokuinon, Asam Retinoat, Rhodamin B, dll.
Selengkapnya dapat diunduh di http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/Binder1.pdf

Pengembangan Desa Siaga (Gerakan Menuju Desa Sehat)

Berdasarkan SK Menkes No. 564/Menkes/SK/VIII/2006 tanggal 2 Agustus 2006 tentang Pedoman Pengembangan Desa Siaga, maka Gubernur Lampung pada tanggal 3 Agustus 2006 telah mencanangkan Gerakan Menuju Desa Sehat (GMDS) di Kampung Astomulyo Kabupaten Lampung Tengah. GMDS merupakan istilah lain Desa Siaga khusus untuk Provinsi Lampung.
Target Nasional bahwa pada Tahun 2009, seluruh Desa/Kelurahan menjadi Desa Siaga atau melaksanakan Gerakan Menuju Desa Sehat. Berdasarkan Target tersebut, Provinsi Lampung kemudian menyusun rencana pencapaian program s.d Tahun 2009 sbb:

Rencana Pengembangan Desa Siaga (GMDS) Provinsi Lampung
Tahun 2006 s.d 2009





18 Juni 2009

ENAM (6) STRATEGI INDONESIA DALAM KESIAPSIAGAAN PANDEMI INFLUENZA H1N1

Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Swine Flu (Flu Meksiko) untuk mencegah pandemic influenza A H1N1 di Indonesia, pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI menetapkan 6 strategi Indonesia dalam kesiapsiagaan pandemi influenza sebagai berikut:
1. Penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP):
Indonesia memiliki 48 kantor kesehatan pelabuhan dan sekitar 25 diantaranya
mempunyai akses internasional. Ada beberapa upaya penguatan yang dilakukan
di kantor kesehatan pelabuhan yaitu:
¬ Pemberlakuan Health Alert Card
¬ Penerapan radio pratique
¬ Kesiapan petugas dalam memantau penumpang yang datang
¬ Pemasangan thermal scanner
¬ Penyiapan alat pelindung diri (APD)
¬ Penyiapan klinik di kantor kesehatan pelabuhan dengan obat dan perlengkapannya
¬ Penyiapan sarana rujukan bila diperlukan

2. Logistik terutama obat dan APD
¬ Penyediaan obat tamiflu dalam jumlah yang cukup
¬ Pendistribusian sampai di tingkat puskesmas

3. Penyiapan Rumah Sakit
¬ Kesiapan 100 rumah sakit rujukan
¬ Ketersediaan obat
¬ Ketersediaan ruang isolasi
¬ Petugas kesehatan yang terampil
¬ Prosedur diagnosis dan terapi

4. Penguatan surveilans Epidemiologi
¬ Mengintensifkan surveilans Influenza Like Illness (ILI) di 20 puskesmas sentinel
¬ Mengintensifkan surveilans SARI di 15 Rumah Sakit sentinel
¬ Menambah lokasi sentinel ILI di 25 puskesmas baru
¬ Surveilans Pneumonia dan SARI di sarana kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit)
¬ Intensifikasi surveilans di pelabuhan laut dan udara, terutama pelabuhan/bandara
internasional
¬ Surveilans di masyarakat termasuk rumors verifikasi

5. Penguatan Laboratorium
¬ Mengintensifkan laboratorium regional
¬ Pemenuhan reagensia

6. Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE)
¬ Pembuatan spanduk di tempat‐tempat umum
¬ Pembuatan stiker/pamplet/brosur dan media komunikasi lainnya
¬ Melakukan jumpa press dan press release secara berkala
¬ Memberikan penjelasan ke masyarakat melalui berbagai media massa cetak dan
elektronik
¬ Pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga

11 Juni 2009

Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan KADARZI

Kadarzi (keluarga sadar gizi) merupakan salah satu upaya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan kesehatan khususnya dan pembangunan masyarakat Indonesia umumnya. Upaya tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka percepatan 315 desa siaga pada 11 Kabupaten/Kota di Lampung.

Salah satu sasaran dari strategi Depkes adalah seluruh Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) tertuang dalam Kepmenkes RI No :564/Menkes/SK/VIII/2006.

Selanjutnya Pemerintah Daerah Kab/Kota hendaknya dapat mengembangkan upaya tersebut sehingga mejadi kegiatan berkelanjutan.

Tujuan : Meningkatkan kuantitas dan kualitas kader posyandu serta petugas pendamping kader kadarzi.






Materi :
  1. Pedoman Kadarzi
  2. Pedoman Kader Pendamping Kadarzi
  3. Kampanye Kadarzi
  4. Pedoman Pemantauan Pertumbuhan

01 Juni 2009

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 Puskesmas KOTABUMI II Lampung Utara

dr. Hj.Maya Metissa

Manager

Puskesmas Kotabumi II berkeinginan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 diawali dengan membangun komitmen bersama demi peningkatan mutu pelayanan.

Keberhasilan penerapan ISO 9001:2000 tergantung kepada komitmen, bukan hanya ditingkat Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management. Dengan semangat , niat baik serta etos kerja yang tinggi, pada tanggal 14 Februari 2008 Puskesmas Kotabumi II berhasil meraih sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi Internasional SAI Global.

Visi, Misi dan Kebijakan Mutu

Visi

Menjadi Puskesmas Terbaik dengan Pelayanan Prima di Propinsi Lampung

Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan

2. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan

3. Meningkatkan kualitas SDM

Kebijakan Mutu

Untuk mencapai visi dan misi, Puskesmas Kotabumi II berkomitmen untuk melakukan peningkatan secara berkesinambungan demi tercapainya kepuasan masyarakat, dengan cara :

1. Meningkatkan kompetensi SDM pendukung layanan

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dan lingkungan

3. Memberikan pelayanan yang prima

4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian hidup sehat secara pribadi maupun masyarakat

5. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara efektif dan efisien

Tujuan

Tujuan umum adalah terselenggaranya ISO 9001:2000 Puskesmas dalam rangka peningkatan manajemen mutu di Puskesmas Kotabumi II.

Tujuan khusus adalah :

Meningkatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan.

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan / Konsumen Puskesmas
2.
Meningkatkan citra Puskesmas
3. Meningkatkan daya saing
4. Memiliki dokumen mutu yang lebih baik

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penerapan ISO 9001:2000 di Puskesmas Kotabumi II meliputi : Medical Record, General Care Unit, Dental Care Unit, Mother & Children Care Unit, Supporting Services Unit Of Laboratory, Sanitation, Nutrition and Pharmacy.

Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas

1. Fokus kepada pelanggan

2. Kepemimpinan

3. Keterlibatan Personil

4. Pendekatan proses

5. Manajemen dengan pendekatan sistem

6. Pengambilan keputusan dengan pendekatan fakta

7. Perbaikan berkesinambungan

8. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok

Manfaat Penerapan ISO 9001:2000

Terselenggaranya ISO 9001:2000 di Puskesmas Kotabumi II memiliki manfaat :

1. Kepuasan Pelanggan meningkat

2. Pengendalian mutu lebih sistematis

3. Koordinasi lebih baik

4. Ketidaksesuaian terdeteksi sejak awal

5. Konsistensi mutu lebih baik

6. Kepercayaan Pelanggan meningkat

7. Dokumentasi SMM lebih baik

8. Menurunkan biaya kegagalan mutu

9. Banyak peluang perbaikan

AUDIT EKSTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PUSKESMAS KOTABUMI II

Agus Darsono

Manager Representative


Audit eksternal dalam rangka sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 terhadap ruang lingkup pelayanan di Puskesmas Kotabumi II dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Desember 2007 oleh Badan Sertifikasi Internasional SAI GLOBAL. Perbaikan dan revisi terhadap beberapa temuan pada saat audit eksternal dilakukan dengan segala keterbatasan yang ada, hingga pada akhirnya berbuah manis dengan diraihnya Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 pada tanggal 14 Februari 2008.

Audit surveillance I dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2008, dengan hasil bahwa Badan Sertifikasi SAI GLOBAL tetap merekomendasikan kelanjutan sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 di Puskesmas kotabumi II.

Audit surveillance II dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2008, dengan hasil bahwa Badan Sertifikasi SAI GLOBAL tetap merekomendasikan kelanjutan sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 di Puskesmas kotabumi II.

Kuantitas minimal terhadap temuan minor pada saat audit surveillance I dan II berlangsung, menjadi dasar bagi SAI GLOBAL untuk menyatakan bahwa Puskesmas Kotabumi II sebagai salah satu Klien tingkat Puskesmas yang konsisten dan komitmen dalam upaya mempertahankan sertifikasi ISO 9001 : 2000.

(Agus Setiawan,Auditor SAI GLOBAL,Clossing Meeting, 11 Juni 2008).

Suatu Pembuktian bahwa komitmen, mulai dari Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management menjadi dasar bagi penyelenggaraan SMM

ISO 9001 : 2000.

Audit surveillance III rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2009, mudah-mudahan dengan segala keterbatasan yang Kami miliki dan Kami rasakan, Kami masih tetap dapat memberikan hasil yang terbaik demi pelayanan optimal kepada masyarakat.

AUDIT INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 MENUJU VERSI 2008

PUSKESMAS KOTABUMI II

drg. Noor Afia Adi Surani

Lead Auditor Internal


Audit Internal adalah alat yang penting, karena memberikan penilaian yang independen dan objektif terhadap pemenuhan bisnis terkait dan persyaratan lainnya. Temuan berdasarkan audit internal dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan efisiensi bisnis, efektifitas, kinerja dan keuntungan.

Auditor Internal harus memiliki dan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001 : 2000. Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II telah memenuhi persyaratan tersebut, dan telah mengikuti serta Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Konsultan Sertifikasi dari AIMS pada tahun 2007. Kompetensi tersebut dibuktikan dengan sertifikat kelayakan sebagai AUDITOR INTERNAL QMS ISO 9001 : 2000 yang dimiliki oleh para Auditor.

Pengembangan ISO 9001 dari versi 2000 ke versi 2008, menuntut Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II harus memiliki kompetensi lebih, sesuai yang dipersyaratkan. Pada tanggal 1 – 2 April 2008, Tim Auditor mengikuti ujian sebagai Tim Auditor Internal QMS ISO 9001 : 2008. Berlangsung di Jakarta dan diselenggarakan oleh badan Sertifikasi SAI GLOBAL.

Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II dinyatakan lulus kompetensi dan dikualifikasikan sebagai Internal Auditor Sistem Manajemen Mutu yang telah diakui oleh Quality Society of Australia (QSA). Kompetensi yang dimiliki terdaftar dan terakreditasi di National Trainning Board (NTB). Pernyataan lulus tersebut dituangkan dalam bentuk Certificate of Attainment, khusus bagi Tim Auditor Internal yang dinyatakan lulus.


Beberapa kompetensi yang mampu dimiliki oleh Tim Auditor Internal :

  1. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar dan persyaratan audit internal.
  2. Menganalisa persyaratan dalam organisasi dan untuk audit internal.
  3. Merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan audit internal secara efektif.
  4. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan hal-hal yang diperlukan dalam melaksanakan audit internal yang efektif.

TIM AUDITOR INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008

PUSKESMAS KOTABUMI II

1. drg. Noor Afia Adi Surani (Lead Auditor)

2. dr. Hj. Maya Metissa (Auditor)

3. Ns. Deni Metri, S.kep (Auditor)

4. Biantara Suri,AMd.AK (Auditor)

5. Kartini (Auditor)


29 Mei 2009

Pengembangan PHBS di 5 Tatanan

Upaya-upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan dalam rangka perubahan perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Bidang PHBS yaitu :
- Bidang kebersihan perorangan, seperti cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, mandi minimal
2x/hari, dll.
- Bidang Gizi, seperti makan buah dan sayur tiap hari, mengkonsumsi garam beryodium, menimbang berat badan
(BB) dan tinggi badan (TB) setiap bulan, dll.
- Bidang Kesling, seperti membuang sampah pada tempatnya, menggunakan jamban, memberantas jentik, dll.

Menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada setiap orang bukanlah hal yang mudah, akan tetapi memerlukan proses yang panjang. Setiap orang hidup dalam tatanannya dan saling mempengaruhi serta berinteraksi antar pribadi dalam tatanan tersebut. Memantau, menilai, dan mengukur tingkat kemajuan tatanan adalah lebih mudah dibandingkan dengan perorangan. Oleh karena itu, pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dilakukan melalui pendekatan tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, sekolah, tempat-tempat umum, tempat kerja, dan institusi kesehatan.

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan hidup bersih dan sehat, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Syarat rumah tangga sehat yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan)
2. Memberi bayi ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dgn air bersih, mengalir, dan sabun
6. Menggunakan jamban
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10.Tidak merokok di dalam rumah


Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 – 10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah. Manfaat PHBS di sekolah di antaranya :
- Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
- Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik
- Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
- Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
- Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

Syarat-syarat sekolah ber-PHBS yaitu :
• Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
• Jajan di kantin sekolah yang sehat
• Membuang sampah pada tempatnya
• Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
• Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
• Tidak merokok di sekolah
• Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
• Buang air besar dan buang air kecil di jamban sekolah



Tempat-tempat umum merupakan sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan masyarakat, seperti sarana pariwisata, transportasi umum, sarana ibadah, sarana olahraga, sarana perdagangan, dsb.
PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum yang ber-PHBS.
Melalui penerapan PHBS di tempat umum ini, diharapkan masyarakat yang berada di tempat-tempat umum akan terjaga kesehatannya dan tidak tertular atau menularkan penyakit. Syarat tempat umum yang ber-PHBS yaitu :
• Menggunakan air bersih
• Menggunakan jamban
• Membuang sampah pada tempatnya
• Tidak merokok
• Tidak meludah sembarangan
• Memberantas jentik nyamuk
+ Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
+ Menutup makanan dan minuman


PHBS di tempat kerja merupakan upaya memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat. Penerapan PHBS di tempat kerja diperlukan untuk menjaga, memelihara dan mempertahankan kesehatan pekerja agar tetap sehat dan produktif. Manfaat PHBS di tempat kerja diantaranya masyarakat di sekitar tempat kerja menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, serta lingkungan di sekitar tempat kerja menjadi lebih bersih, indah, dan sehat. Syarat tempat umum yang sehat yaitu :
- Mengkonsumsi makanan bergizi
- Melakukan aktivitas fisik setiap hari
- Tidak merokok di tempat kerja
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
- Menggunakan air bersih
- Memberantas jentik di tempat kerja
- Menggunakan jamban
- Membuang sampah pada tempatnya


Institusi kesehatan adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS.
PHBS di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit, infeksi nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat institusi sehat yaitu :
- Menggunakan air bersih
- Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
- Menggunakan jamban
- Membuang sampah pada tempatnya
- Tidak merokok di Institusi Kesehatan
- Tidak meludah sembarangan
- Memberantas jentik nyamuk


 

Blogger news

Blogroll

Website counter

About

 

Welcome In DINKES PROVINSI LAMPUNG

Login

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!

Loading...