tag:blogger.com,1999:blog-12935376194539577392024-03-13T18:14:04.354+07:00DINKES PROV. LAMPUNGdinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.comBlogger87125tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-53774054679555186412012-07-24T13:54:00.000+07:002012-07-24T13:54:40.499+07:00Pengorganisasian Jamkesmas<div id="main-content">
<div id="maincontent-block">
<div id="page">
<div class="main-article">
<br />
<b> TIM PENGELOLA JAMKESMAS</b><br />
Tim Pengelola JAMKESMAS melaksanakan pengelolaan jaminan kesehatan
bagi masyarakat miskin meliputi kegiatan-kegiatan manajemen kepesertaan,
pelayanan, keuangan, perencanaan dan SDM, informasi, hukum dan
organisasi serta telaah hasil verifikasi.<br />
<b>1. TIM PENGELOLA JAMKESMAS PUSAT</b><br />
<blockquote>
<b>Tugas:</b></blockquote>
<blockquote>
a. Penetapan kebijakan operasional dan teknis, pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)</blockquote>
<blockquote>
b. Menyusun pedoman teknis pelaksanaan, penataan sasaran, penataan sarana pelayanan kesehatan (pemberi pelayanan kesehatan)<br />
c. Melaksanakan pertemuan berkala dengan pihak terkait dalam rangka evaluasi penyelenggaraan program<br />
d. Melakukan telaah hasil verifikasi, otorisasi dan realisasi pembayaran klaim.<br />
e. Melakukan pembinaan, pengawasan dan menyusun laporan pelaksanaan</blockquote>
<b>2. TIM PENGELOLA JAMKESMAS PROPINSI</b><br />
<blockquote>
<b>Tugas:</b><br />
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin sesuai kebijakan yang sudah ditetapkan<br />
b. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam penyelenggaraan
program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) c. Melakukan
verifikasi, pemantauan dan evaluasi<br />
d. Melakukan analisis aspek kendali biaya, dan kendali mutu<br />
e. Menyampaikan laporan pengelolaan penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS).</blockquote>
<b>3. TIM PENGELOLA JAMKESMAS KABUPATEN/KOTA</b><br />
<blockquote>
<b>Tugas:</b><br />
a. Melakukan manajemen kepesertaan, manajemen pelayanan kesehatan, manajemen keuangan<br />
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan verifikasi di PPK<br />
c. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Menteri Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Propinsi setempat.</blockquote>
<br />
<b>TIM KOORDINASI PROGRAM JAMKESMAS</b><br />
<blockquote>
<b> </b> <b>1. TIM KOORDINASI JAMKESMAS PUSAT</b><br />
Terdiri dari Pelindung, Ketua dan Anggota serta Sekretariat. Tim
koordinasi bersifat lintas sektor terkait, diketuai oleh Sekretaris
Utama Kementrian Kordinasi Kesejahteraan Rakyat dengan anggota terdiri
dari Pejabat Eselon I Departemen terkait dan unsur lainnya.</blockquote>
<blockquote>
<b>Tugas : </b><br />
<blockquote>
a. Menetapkan arah kebijakan koordinasi dan sinkronisasi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS)<br />
b. Melakukan pembinaan dan pengendalian program.</blockquote>
</blockquote>
<blockquote>
<blockquote>
<b>Struktur Tim Koordinasi Program JAMKESMAS Tingkat Pusat berikut:</b><br />
Pelindung : Menteri Kesehatan<br />
Ketua : Sekretaris Utama Menko Kesra<br />
Anggota : Sekjen Depkes<br />
<blockquote>
: Sekjen Depdagri<br />
: Sekjen Depsos<br />
: Deputi Bidang SDM Bappenas<br />
: Sekjen Depkeu<br />
: Dirjen Binkesmas<br />
: Dirjen Yanmedik<br />
: Ketua Komisi IX DPR RI<br />
: Dirut PT. Askes (Persero)</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
<blockquote>
<blockquote>
<b>Sekretariat</b><br />
Ketua : Kepala Bagian Tata Usaha PPJK<br />
Staf sekretariat : 4 orang</blockquote>
</blockquote>
<blockquote>
<b>2. TIM KOORDINASI PROPINSI</b><br />
<b>Tugas :</b><br />
<blockquote>
a. Menetapkan arah kebijakan koordinasi dan sinkronisasi program
Jaminan Kesehatan Masyarakat yang tetap mengacu pada kebijakan pusat<br />
b. Melakukan pembinaan dan pengendalian program</blockquote>
</blockquote>
<blockquote>
<blockquote>
<b>Struktur Tim Koordinasi JAMKESMAS Tingkat Propinsi berikut:</b><br />
Pelindung : Gubernur<br />
Ketua : Sekretaris Daerah<br />
Anggota : Kadinkes Propinsi<br />
<blockquote>
: Asisten Kesra<br />
: Direktur Rumah Sakit<br />
: Ketua Komisi DPRD yang membidangi Kesehatan<br />
: Kepala PT. Askes (Persero) Regional/ Cabang</blockquote>
<b>Sekretariat </b><br />
Ketua : Kasubdin/Kabid yang bertanggung jawab pada program Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan<br />
Staf Sekretariat : 2 orang</blockquote>
</blockquote>
<blockquote>
<b>3. TIM KOORDINASI KABUPATEN/KOTA</b><br />
<b>Tugas :</b><br />
<blockquote>
a. Menetapkan arah kebijakan koordinasi dan sinkronisasi Program JAMKESMAS Tingkat Kabupaten/Kota<br />
b. Melakukan pembinaan dan pengendalian Program JAMKESMAS Tingkat Kabupaten/Kota.</blockquote>
</blockquote>
<blockquote>
<blockquote>
<b>Struktur Tim Koordinasi Program JAMKESMAS Tingkat Kabupaten/Kota berikut :</b><br />
Pelindung : Bupati/ Walikota<br />
Ketua : Sekretaris Daerah<br />
Anggota : Kadinkes Kabupaten/Kota<br />
<blockquote>
: Asisten Kesra<br />
: Direktur Rumah Sakit<br />
: Ketua Komisi DPRD yang membidangi Kesehatan<br />
: Kepala PT. Askes (Persero) Cabang/ AAM</blockquote>
<b>Sekretariat </b><br />
Ketua : Kasubdin/kabid yang bertanggung jawab program Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan<br />
Staf Sekretariat : 2 orang</blockquote>
</blockquote>
</div>
</div>
</div>
</div>
dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-38660926578879614622011-08-25T10:36:00.002+07:002011-08-25T10:39:33.283+07:00SISTEM PELAPORAN KASUS GIZI BURUK REAL TIME DENGAN SMS GATEWAY<p style="text-align: justify;">Direktorat Bina Gizi berencana akan menggunakan Sistem Pelaporan Kasus Gizi Buruk Real Time yang berbasis SMS-Gateway.</p><p style="text-align: justify;">Dengan menggunakan sistem ini penemuan kasus gizi buruk dapat segera diketahui dengan cepat dan tepat serta titik lokasi tempat kasus, secara “real time” dan tersambung ke internet, dan dapat memberikan sinyal “alert” pada koordinat lokasi posyandu, sehingga para pengambil keputusan dapat segera melakukan tindak lanjut.</p> <p style="text-align: justify;">Dengan sistem ini, pelaporan kasus gizi buruk dapat dilakukan oleh kader atau bidan Puskesmas/Posyandu melalui perangkat telepon seluler, dan akan diterima oleh server untuk dimasukan ke dalam database yang selanjutnya ditampilkan melalui web secara on line dan real time. Terdapat 2 program utama dalam sistem SMS gateway ini yaitu : 1) <em><strong>Life</strong></em> berupa pemetaan balita gizi buruk, dan 2) <em><strong>Childhood</strong></em> berupa aplikasi untuk kasus mendalam.</p> <p style="text-align: justify;">Selain itu, deskripsi kasus nantinya akan dapat menggambarkan kondisi gizi dan kesehatannya, sehingga upaya penanganan akan lebih fokus serta diharapkan intervensinya tidak terlambat.</p> <p style="text-align: justify;">Sistem ini akan berbasis sms gateway yang telah dikembangkan oleh bangsa Indonesia dan telah mendapat penghargaan internasional baru-baru ini di Luar Negeri.</p> Demikian kesimpulan pertemuan antara Tim IT dengan para Kasubdit dan Kasi di lingkungan Direktorat Bina Gizi, Senin 8/8 bertempat di Ruang Rapat Direktorat Bina Gizi Kementerian Kesehatan, di Jakarta.
<br />dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-42304965164505735782011-08-25T10:19:00.015+07:002011-08-26T12:00:46.090+07:00Seputar Mudik Lebaran<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/-1G-YV3eloEQ/TlcnyZFkGgI/AAAAAAAAAVM/-HVlPubHLwM/s1600/mudik.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 190px; height: 137px;" src="http://3.bp.blogspot.com/-1G-YV3eloEQ/TlcnyZFkGgI/AAAAAAAAAVM/-HVlPubHLwM/s320/mudik.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5645024404613372418" border="0" /></a>
<br /><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p style="color: rgb(0, 153, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;">Menjelang Hari Raya Idul Fitri, selalu terjadi fenomena mudik lebaran. Untuk keamanan dan keselamatan saat mudik lebaran, berikut beberapa tips yang bisa dicoba.</span></p><p style="color: rgb(0, 153, 0);" class="MsoNormal">
<br /></p><p style="color: rgb(0, 153, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;">
<br /></span></p><p style="color: rgb(255, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Tips mudik untuk pengemudi:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Siapkan fisik yang prima dan periksa kesehatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Hindari penggunaan obat dan minuman beralkohol.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Istirahat setelah mengemudi selama 4 jam.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Bila sakit di perjalanan,manfaatkan Pos Kesehatan yang ada.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Siapkan obat-obatan P3K</span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"> </span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Tips mudik untuk penumpang:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Siapkan fisik yang prima</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Bawalah makanan dan minuman yang cukup</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Siapkan obat-obatan pribadi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Istirahat yang cukup dalam perjalanan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Bila sakit di perjalanan,manfaatkan Pos Kesehatan yang ada</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jangan membuang sampah sembarangan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jangan menerima makanan atau minuman dari orang yang tidak dikenal atau baru dikenal</span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">
<br /></span></p><p style="color: rgb(255, 0, 0);" class="MsoNormal"><span style="font-family:Arial;">Tips mengatasi anak rewel:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span style="font-family:Arial;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family:Arial;">Aturlah perlengkapan keperluan bayi yang harus dibawa agar mudah digunakan selama diperjalanan.<span style=""> </span>Jangan lupa membawa mainan untuk mengalihkan kerewelan bayi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Pergi saat jam tidur anak, misalnya malam hari atau jam tidur siang anak.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Pilih waktu saat jalanan tidak begitu parah macetnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Ketika bayi rewel, gendonglah bayi sambil diayun-ayun atau jalan-jalan sebentar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Hilangkan kebosanan anak dengan permainan dan bercerita.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Mempersiapkan susu untuk beberapa kali minum dan beberapa makanan atau minuman lainnya.<span style=""> </span>Sering bertanya ”mau pipis?’, ”mau muntah?”, atau ”pusing?”.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family:Arial;"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="FI" style="font-family:Arial;">Setengah jam sebelum pergi, anak dikasih ”obat anti mabuk” agar aman selama perjalanan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Pilihkan lagu anak-anak yang ceria agar semangat di perjalanan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Bawa serta bantal favorit si kecil untuk membuatnya tidur nyaman selama perjalanan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Bawabaju ganti karena anak kadang kepanasan tau mungkin terkena muntah dan minuman tumpah di bajunya.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">
<br /></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"> </span></p> <p style="color: rgb(255, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"> Tips menolong orang Pingsan:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Mengembalikan kesadaran dengan bau-bauan yang menyengat seperti minyak wangi, minyak angin, dan lain-lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jika wajah orang yang pingsan pucat, maka sebaiknya posisikan badan lebih tinggi dari kepala dengan disanggah sesuatu agar dapat mengalir ke kepala korban.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jika wajah orang yang pingsan itu merah, maka sanggah kepalanya dengan bantal atausesuatu agar darah di kepalanya dapat mengalir ke tubuhnya secara normal.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Apabila korban pingsan muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar muntah orang itu bisa keluar dan jalur pernafasan lancar kembali.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Bila pakaian atau aksesoris yang dipakai terlalu ketat, maka harus dikendurkan agar darah mengalir dan mudah bernafas.<span style=""> </span>Harap jangan ditelanjangi atau dilecehkan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jika orang yang pingsang sudah sadar, bisa diberi minum.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Apabila korban tidak sadar-sadar dan tidak membaik juga, maka bawalah ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik korban raib digondol maling.</span></p><p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">
<br /></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"> </span></p><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span> <p style="color: rgb(255, 0, 0);" class="MsoNormal"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Informasi Alamat Rumah Sakit di Provinsi Lampung:</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jl. Dr. Rivai 6 Penengahan Bandar Lampung (telp. 0721-703312)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">RS Imanuel</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="font-family:Arial;">Jl. Soekarno Hatta Way Halim Bandar Lampung (telp. 0721-704900)</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">RSUD Demang Sepulau Raya</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jl. Lintas Sumatera Panggungan Terbanggi Agung Gunung Sugih</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">(telp. 0725-529838)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="SV" style="font-family:Arial;">RS Islam Asy-Syifaa</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jl. Raya Lintas Sumatera KM. 65 Bandar Jaya (telp. 0725-25264)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RS Yukum Medical Centre</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">Jl. Negara No. 99 KM. 67 Yukum Jaya (telp. 0725-25333/25988)</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RSUD Kota Agung</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jl. Soekarno Hatta Kompleks Islamic Centre Kota Agung</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">(telp. 0828 7029494)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RSUD Mayjend HM Ryacudu</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span style="font-family:Arial;">Jl. Jend. Sudirman No. 2 Kotabumi (telp. 0724-22095)</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RS Handayani</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">Jl. Soekarno Hatta No. 94 Kotabumi (telp. 0724-328399)</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RSUD Sukadana</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jl. Letnan Adnan Sanjaya, Lintas Timur Mataram Marga Sukadana</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">(telp. 0725-625326)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RSUD Zainal Abidin Pagar</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;">Jl. Raya Lintas Sumatera, Blambangan Umpu, Way Kanan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;"><span lang="SV" style="font-family:Arial;"><span style="">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">RSUD Menggala</span><span lang="SV" style="font-family:Arial;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;"><span lang="PT-BR" style="font-family:Arial;">Jl. Raya Lintas Timur Sumatera, Menggala (telp. 0726-21778)</span></p> dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-22371837311106850842011-08-23T10:10:00.001+07:002011-08-23T10:15:30.042+07:00POSKO KESEHATAN HARI RAYA 1432 HPosko lebaran 1432 H ada di daerah :
<br />1. Terminal Rajabasa
<br />2. Pasir Putih
<br />3. Tugu Siger
<br />
<br />
<br />dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-23551974024512662312011-08-03T08:25:00.005+07:002011-08-03T08:44:13.152+07:00KETIKA BERBUKA PUASA SEBAIKNYA KONSUMSI MINUMAN BUATAN SENDIRI<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/-_HBButSkdUs/TjikN2Y-3tI/AAAAAAAAAVE/VeLFCFUqMSE/s1600/kolak.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 260px; height: 194px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-_HBButSkdUs/TjikN2Y-3tI/AAAAAAAAAVE/VeLFCFUqMSE/s320/kolak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5636435491499728594" border="0" /></a><br />Dewasa ini banyak bermunculan minuman instant atau energi di pasaran. Namun, alangkah baik ketika berbuka puasa mengkonsumsi minuman buatan sendiri. Selain tingkat higienisnya terjamin, kadar kalori yang diasup dapat terukur. <p style="text-align: justify;">Hal itu diungkapkan Pakar Geriatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr. Siti Setiati, SpPD-KGER M.epid. “Minuman instant atau energi tidak perlu dikonsumsi saat berpuasa. Sebab khasiatnya tidak lebih baik dengan minuman yang dibuat di rumah,” kata dia.</p> <p style="text-align: justify;">Dikatakan Siti, setiap dokter tidak melarang namun tidak pula menganjurkan mereka yang berpuasa untuk mengkonsumsi minuman instant atau energi saat berbuka atau sahur. Menurut dia, hal terpenting untuk diperhatikan adalah tingkat kalorinya. Sebab, untuk kondisi tertentu seperti individu dengan penyakit gula, dapat dipastikan memberikan efek yang kurang baik.</p><p style="text-align: justify;">Siti menjelaskan, saat mengkonsumsi minuman instant atau energi, kandungan gula dalam minuman langsung diserap. Akibatnya, akan meningkatkan produksi insulin. Peningkatan produksi insulin menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat. “Untuk penyakit gula tentu berbahaya, kondisi serupa juga berlaku pada mereka yang sehat,” kata dia. </p><p style="text-align: justify;">Siti pun menyarankan agar mereka yang berpuasa untuk mengkonsumsi minuman alamiah seperti, air putih, jus, teh manis atau sirup. “Kalau minuman alamiah boleh-boleh saja, ” kata dia.</p> <p style="text-align: justify;">Yang perlu diperhatikan pula, kata Siti, jangan terlalu fanatik. Maksudnya, seandainya dalam kondisi berbuka diperjalanan, dan hanya menemukan minuman instan atau energi maka tidak masalah. Akan tetapi diusahakan cari minuman yang mengandung gula asli. Sebab, saat berbuka asupan kalori sangat penting.</p> <p style="text-align: justify;">“Kita saat berbuka membutuhkan kalori, Tapi usahakan tidak membeli minuman instant atau energi. Kalau air putih saja memang tidak memenuhi asupan kalori, ” pungkas dia.</p><p style="text-align: justify;">(Sumber : Gizi.net)<br /></p>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-23477303712223746262011-05-26T09:47:00.005+07:002011-05-26T10:01:38.476+07:00SOSIALISASI MANLAK DAN JUKNIS SERTA PENYUSUNAN POA BAGI PETUGAS PUSKESMAS SE-PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2011<!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:documentproperties> <o:version>12.00</o:Version> </o:DocumentProperties> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves>false</w:TrackMoves> <w:trackformatting/> <w:donotshowrevisions/> <w:donotprintrevisions/> <w:donotshowmarkup/> <w:donotshowcomments/> <w:donotshowinsertionsanddeletions/> <w:donotshowpropertychanges/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>IN</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1029"> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout ext="edit"> <o:idmap ext="edit" data="1"> </o:shapelayout></xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;">Pembangunan kesehatan saat </span><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-uT-XaYIB5kk/Td2_yLPESQI/AAAAAAAAAUI/GdPbgAJTHZM/s1600/IMG00234-20110526-0839.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 247px; height: 211px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-uT-XaYIB5kk/Td2_yLPESQI/AAAAAAAAAUI/GdPbgAJTHZM/s320/IMG00234-20110526-0839.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5610851579503855874" border="0" /></a></span><span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" >ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat. Pada periode 2004 sampai dengan 2007 terjadi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 307 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) dari 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup. Selain itu, prevalensi gizi kurang juga menurun dari 25,8% menjadi 18,4% dan Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 66,2 tahun menjadi 70,5 tahun. Hasil tersebut tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh sarana pelayanan kesehatan, termasuk Puskesmas dan jaringannya serta UKBM seperti Poskesdes dan Posyandu. Walau demikian, tidak dapat dimungkiri bahwa saat ini juga masih ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:verdana;"><span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:verdana;"><span style="font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-CIdeDoRXZIQ/Td3AnJIUSxI/AAAAAAAAAUQ/VvDWF1Q_Rko/s1600/IMG00237-20110526-0842.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 261px; height: 217px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-CIdeDoRXZIQ/Td3AnJIUSxI/AAAAAAAAAUQ/VvDWF1Q_Rko/s320/IMG00237-20110526-0842.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5610852489471740690" border="0" /></a></span><span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" >Beberapa masalah tersebut antara lain ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan yang belum merata, ketersediaan peralatan kesehatan yang masih perlu ditingkatkan, keterbatasan obat-obatan dan logistik lainnya, keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan kesehatan, manajemen</span> <span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" >Puskesmas yang masih perlu dibenahi, serta kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan yang masih perlu ditingkatkan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:verdana;"><span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:verdana;"><span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" >Dari berbagai masalah di atas, salah satu masalah yang cukup mengemuka adalah pembiayaan untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas, khususnya biaya operasional pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah. Saat ini biaya operasional pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah sangat beragam. Beberapa pemerintah daerah mampu mencukupi kebutuhan biaya operasional kesehatan Puskesmas di daerahnya. Di saat yang sama, tidak sedikit pula pemerintah daerah yang masih sangat terbatas dalam hal alokasi untuk biaya operasional Puskesmas di daerahnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;font-family:verdana;"><span style="Arial","sans-serif"font-size:100%;" > </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;mso-layout-grid-align:none; text-autospace:none"><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >D</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >ilaksan</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >akan</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >nya kegiatan Sosialisasi </span><span style="font-family:arial;font-size:100%;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-idVgw9Mqx9U/Td3BIi2yKLI/AAAAAAAAAUY/1VS3c45s8T4/s1600/IMG00238-20110526-0855.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 233px; height: 215px;" src="http://4.bp.blogspot.com/-idVgw9Mqx9U/Td3BIi2yKLI/AAAAAAAAAUY/1VS3c45s8T4/s320/IMG00238-20110526-0855.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5610853063313205426" border="0" /></a></span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >Manlak dan Juknis serta Penyusunan POA bagi Petugas Puskesmas Se-Provinsi Lampung adalah untuk m</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >eningkatkan kemampuan dalam penyusuna</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >n</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" > kegiatan khususnya kegiatan Promotif dan </span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >P</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >reventif di Puskesmas</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" > dengan tujuan<span style="mso-spacerun:yes"> </span>akan m</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >eningkatnya akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif untuk mewujudkan pencapaian target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs pada tahun 2015.<span style="text-shadow:auto"> Kegiatan dilaksanakan dalam </span></span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >bentuk pertemuan yang dihadiri oleh </span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >K</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >epala </span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >P</span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >uskesmas atau petugas puskesmas </span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" >Se-Provinsi Lampung </span><span style="font-family: arial;font-family:";font-size:100%;" lang="SV" >yang menyusun POA BOK.</span><span style="Arial","sans-serif";text-shadow: autofont-family:";font-size:12.0pt;" lang="SV" > </span></p>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-71250289958561120422011-05-24T10:06:00.002+07:002011-05-24T10:08:18.831+07:00Pelatihan Jaringan dan Komunikasi DataPelatihan Jaringan dan Komunikasi telah dilaksanakan pada bulan Mei 2011,yang dihadiri oleh pengelola data kab/kota.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-83726451858063235052011-03-24T10:49:00.002+07:002011-03-24T10:52:01.400+07:00Rapat Tim Data dan Informasi Dinkes Provinsi LampungSosialisasi Data Terpilah pada Tanggal 24 Maret 2011<br />Di Dinas Kesehatan Provinsi Lampung<br /><br />Peserta : Anggota Tim Datin dari masing-masing seksi/subbagdinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-20847826729359343922011-03-24T06:44:00.002+07:002011-03-24T06:51:35.053+07:00Latar Belakang Profil KesehatanTerpilahLatar Belakang<br /><ul><li>Inpres no.9 tahun 2000 tentang Pengarustamaan Gender (PUG)</li></ul><br /><ul><li>PUG adalah strategi pembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melalui pengintegrasian permasalahan, aspirasi,kebutuhan, dan permasalahan perempuan dan laki-laki harus dimasukan kedalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek, kegiatan diberbagai bidangkehidupan dan pembangunan.<br /></li></ul>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-85467201667522174302010-12-30T11:01:00.003+07:002010-12-30T11:13:56.205+07:00PEMBIAYAAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN DUKUNGAN PHA/DHA<div style="text-align: justify;">Sesuai kesepakatan para Kepala Daerah diharapkan anggaran kesehatan memperoleh 15% dari APBD dan UU Nomor 36/2009 tentang kesehatan bahwa anggaran kesehatan pemerintah dialokasikan minimal 5% APBN dan 10% APBD diluar gaji. Namun secara umum belum banyak daerah yang dapat memenuhi angka tersebut. Daerah akan dapat mengetahui potensi pembiayaannya dan kemana akan dialokasikan serta untuk apa dana tersebut digunakan melalui Sistem Health Account (SHA). Beberapa daerah telah melaksanakan PHA/DHA yang difasilitasi oleh donor antara lain GTZ dan Aus’aid.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Pada tingkat Pusat telah dikembangkan NHA 2002-2004 sesuai ICHA. Kemampuan membuat PHA dan DHA yang sesuai standar ICHA harus dimiliki pula oleh seluruh propinsi dan kab/kota. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan Sistem Health Account bagi petugas Propinsi. Setelah memasuki era desentralisasi di tahun 2001, sebagian kewenangan termasuk pengalokasian anggaran sesuai kebutuhan diserahkan ke daerah masing-masing. Para perencana di daerah termasuk sector kesehatan, dituntut agar dapat membuat perencanaan yang baik berbasis fakta.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Meskipun proses perencanaan di Dinas Kesehatan telah diupayakan agar dikembangkan sesuai urutan prioritas, namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa informasi keuangan/pendanaan seperti sumber dana, pemanfaatannya serta siapa penerima manfaatnya sangatlah terbatas. Distrik Health Account (DHA) akan sangat membantu pengambil keputusan dalam menjawab beberapa pertanyaan pokok seperti issue kecukupan (sufficiency), pemerataan (equity), efisiensi (efficiency), efektifitas (effectivieness), dan keberlanjutan (sustainability) yang dapat digunakan untuk kebijakan alokasi sumber daya kesehatan.<br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Dengan adanya Dasar hukum tersebut diatas, maka dipandang perlu untuk mengaktifkan kembali PHA dan DHA secara kontinyu setiap tahun di Dinkes Provinsi/Kabupaten dan Kota. Agar diketahuinya secara pasti berapa besar alokasi anggaran kesehatan baik yang berasal dari BLN, APBN dan APBD. Sehingga kedepan diupayakan anggaran pembangunan kesehatan tersebut dapat tercapai sesuai yang diamanatkan UU Kesehatan Nomor 36/2009. Pembiayaan kesehatan selama ini belum tepat untuk pemecahan masalah kesehatan yang ada, diharapkan dengan PHA atau DHA ini pembiayaan kesehataan akan lebih tepat.</div>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-77146041480667616852010-12-16T10:08:00.004+07:002010-12-16T10:14:49.573+07:00HATI-HATI, IBU HAMIL KURANG YODIUM POTENSI SEBABKAN BAYI KERDILGIZI.NET - Ibu hamil yang kekurangan iodium dapat menyebabkan bayi tumbuh dengan tubuh kerdil atau kretinisme dan tingkat kecerdasannya rendah. Hal ini disampaikan peneliti dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sofia Pranacipta.<br /><br />“Kekurangan iodium juga dapat berakibat pada kematian janin dalam kandungan,” kata Sofia yang meneliti tentang hubungan kadar ekskresi iodium urin (EIU) dengan ‘intelligence quotient’ (IQ) pada remaja di daerah endemik gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), Jumat (17/9).<br /><br />Menurut Sofia, pemberian iodium pada ibu hamil juga dapat meningkatkan skor IQ atau tingkat kecerdasan pada anak yang dilahirkan. “Hal itu berbeda jika iodium diberikan kepada remaja, karena remaja dimungkinkan telah mencapai pertumbuhan maksimal dari sel otak sehingga pemberian iodium tidak memengaruhi peningkatan IQ,” katanya.<br /><br />Namun demikian, ujar Sofia, pemberian iodium yang berlebihan dapat menyebabkan risiko Iodium Induced Hyperthyroid (IIH) yang berakibat pada gangguan metabolisme tubuh. Kelebihan iodium dapat memengaruhi hormon tiroid yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh.<br /><br />“Jika metabolisme tubuh jelek, sistem atau cara kerja tubuh juga tidak dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko tiroiditis, hipertiroidisme, dan goiter,” jelas Sofia.<br /><br />Sofia mengatakan, penelitian dilakukan dengan menghitung kadar EIU, yang merupakan penanda biokimia. Lebih dari 90 peren iodium tubuh dikeluarkan melalui urine. “Dalam keadaan seimbang iodium yang masuk ke tubuh dianggap sama dengan yang diekskresikan lewat urin. Pemeriksaan urine dianggap menggambarkan masukan iodium,” cetusnya.<br /><br />Lebih lanjut Sofia mengatakan, penelitian dilakukan di daerah Lemah Dadi, Bantul dan Karangwuluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada remaja berusia 12-16 tahun. Daerah tersebut termasuk daerah endemik GAKI.<br /><br />Di daerah endemik GAKI sebelumnya telah disosialisasikan oleh pemerintah mengenai penggunaan garam beriodium. Namun, setelah jangka waktu tertentu penggunaan garam tersebut selanjutnya tidak ada penelitian apakah iodium masyarakat di daerah endemik GAKI telah terpenuhi atau belum.<br /><br />“Kami berharap melalui penelitian itu dapat mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian terhadap perkembangan status kecukupan asupan iodium di setiap daerah endemik GAKI agar penanganannya lebih tepat,” kata Sofia yang melakukan penelitian bersama Aulia Rahmawati dan Ismy Dianty.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-738085911611472972010-11-16T08:37:00.000+07:002010-11-16T08:39:25.758+07:00STANDAR PERTUMBUHAN BALITA ( WHO 2005 )Dimasa lalu, rujukan peertumbuhan dikembangkan menggunakan data dari satu negara dengan mengukur contoh anak-anak yang dianggap sehat, tanpa memperhatikan cara hidup dan lingkungan mereka. Mengingat cara menghasilkan rujukan tersebut, maka rujukan tersebut tidak dapat dipakai diseluruh dunia.<br /><br />World Health Organisation (WHO) telah mengembangkan standar pertumbuhan berasal dari sampel anak-anak dari enam negara, yaitu Brazil, Ghana, India, Norwegia, Oman, dan Amerika Serikat. WHO Multicentre Growth reference study (MGRS) telah dirancang untuk menyediakan data yang menggambarkan bagaimana anak-anak harus tumbuh, dengan cara memasukkan kriteria tertentu (misal: menyusui, pemeriksaan kesehatan, dan tidak merokok). <br /><br />MGRS menghasilkan standar pertumbuhan normal (perspektif), berbeda dengan yang hanya deskriptif. Adapun manfaat dari standar pertumbuhan baru yaitu:<br />1. Standar baru menetapkan bayi yang disusui sebagai model pertumbuhan dan perkembangan bayi normal. Hasilnya kebijakan kesehatan dan dukungan politik untuk menyusui harus diperkuat.<br />2. Standar baru lebih dini dan sensitif untuk mengindentifikasi anak pendek dan anak gemuk/sangat gemuk.<br />3. Standar baru IMT (Indeks Masa Tubuh) sangat berguna untuk mengukur peningkatan kejadian sangat gemuk.<br /><br /> Adapun penerapan standar pertumbuhan baru (WHO 2005) ini salah satunya diterapkan pada KMS baru,yang telah dirancang ulang untuk anak Indonesia yang dibedakan menurut jenis kelamin, dicamtumkan 12 tahapan perkembangan motorik.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-88704710595559613352010-08-09T14:20:00.004+07:002010-08-09T14:41:16.744+07:00Data Dasar Puskesmas Provinsi Lampung Kondisi Juni 2010<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/TF-w9VUTmcI/AAAAAAAAATo/83BP9yoWomw/s1600/DATA+DASAR+PKM+PROV+LAMPUNG+JUNI+2010.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 247px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/TF-w9VUTmcI/AAAAAAAAATo/83BP9yoWomw/s320/DATA+DASAR+PKM+PROV+LAMPUNG+JUNI+2010.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503311837410859458" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/TF-uWX4CSzI/AAAAAAAAATg/wp9wzuZrWdg/s1600/DATA+DASAR+PKM+PROV+LAMPUNG+JUNI+2010.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 247px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/TF-uWX4CSzI/AAAAAAAAATg/wp9wzuZrWdg/s320/DATA+DASAR+PKM+PROV+LAMPUNG+JUNI+2010.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5503308969059437362" /></a><br />Data Dasar Puskesmas Provinsi Lampung Kondisi Bulan Juni 2010<br /><br />Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, di antaranya meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dasar. Di sini peran Puskesmas sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang tingkat pertama yang terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting. Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya yaitu dengan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan demikian, akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat ditingkatkan melalui peningkatan kinerja Puskesmas. <br />Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja Puskesmas diperlukan data dasar Puskesmas mengenai sarana, prasarana, peralatan, dan tenaga yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan. Pada bulan Juni 2010 dilakukan updating : status, kondisi puskesmas dan jaringannya. Jumlah puskesmas pada Juni 2010 : 269 unit dengan rincian seperti gambar.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-37804768851977846092010-05-12T09:50:00.000+07:002010-05-12T09:51:29.728+07:00Apoteker Minta MK Tolak Permohonan MisranIkatan Apoteker Indonesia (IAI) berharap permohonan judicial review Pasal 108 Ayat (1) beserta penjelasannya dan Pasal 190 Ayat (1) dari UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang diajukan oleh Misran, perawat yang dipenjara karena memberikan obat ke pasien, agar ditolak Mahkamah Konstitusi (MK). <br /><br />IAI menilai penghapusan pasal malah bakal berdampak membahayakan kesehatan masyarakat. <br /><br />"Jika Pasal 108 dicabut, maka semua orang boleh memberikan obat berbahaya. Tidak ada lagi kontrol dan pengawasan," ungkap Ketua Umum IAI M Dani Pratomo, di Jakarta, Selasa (11/5). <br /><br />Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Misran, Kepala Puskesmas Pembantu di pedalaman Kuala Samoja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, ini nekat memberikan obat daftar G (Gevaarlijk) atau berbahaya kepada pasiennya. Akibat perbuatannya, Pengadilan Negeri Tenggarong, Kaltim, memvonis Misran dengan hukuman 3 bulan penjara pada 19 November 2009. <br /><br />Yang bersangkutan dianggap melanggar Pasal 108 ayat (1) yang menyebutkan bahwa tenaga kesehatan yang dimaksud berwenang memberikan layanan kefarmasian adalah hanya tenaga kefarmasian dengan keahlian dan kewenangannya seperti apoteker. <br /><br />Dalam persidangan, Misran berdalih, tindakan itu terpaksa dilakukan karena tidak ada tenaga kefarmasian dan dokter yang bertugas di wilayahnya yang terpencil. Bila obat tidak diberikan, niscaya nyawa pasien terancam. <br /><br />Kendati memahami sulitnya kondisi yang dihadapi Misran, Dani berkomentar, wacana penghapusan Pasal 108 malah akan merugikan masyarakat. Di samping peredaran obat jadi tidak terkontrol, bakal timbul sejumlah ekses negatif lainya seperti pemalsuan obat, dan meningkatnya penggunaan obat yang tidak rasional yang saat ini saja tingkatannya cukup tinggi terjadi di masyarakat. <br /><br />Menurut Dani, terdapat sekitar 16 ribu jenis obat yang beredar di negara ini. Andai tidak ada profesi yang mengawasi distribusi dan penggunaanya, jelas hal ini berbahaya. <br /><br />"Padahal penggunaan obat tidak rasional cukup tinggi di masyarakat kita. Bayangkan bila 1 orang sehari mesti minum 5 jenis obat yang saling mempengaruhi, pasti ginjalnya akan jebol," sebut Dani. <br /><br />Dani berpandangan, seyogianya bagi kasus kefarmasian di wilayah terpencil seperti yang dialami Misran tidak perlu diatasi dengan upaya penijauan kembali. Menurut dia, untuk wilayah terpencil, sulit dijangkau dan kekurangan tenaga medis, solusinya cukup diatur dengan penerbitan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang mengatur tindakan kefarmasian di wilayah itu. <br /><br />"Yang diatur kan sifatnya darurat alias sementara, jadi tidak perlu dibuat undang-undang segala." <br /><br />Pada kesempatan yang sama, anggota Dewan Penasehat IAI Ahaditomo menambahkan, sejatinya jika pemerintah mau melibatkan apoteker bagi tindakan kefarmasian di wilayah terpencil dan daerah yang sedang mengalami bencana, maka kasus-kasus yang dialami Misran tidak perlu terjadi. <br /><br />Diperkirakan terdapat 30 ribu apotek yang tersebar di Indonesia. Sesuai ketentuan, tiap apotek minimal memiliki seorang apoteker. Para apoteker inilah yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan kefarmasian pada petugas medis yang berkarya di daerah terisolir.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-38377835542187557442010-05-12T09:45:00.000+07:002010-05-12T09:47:17.180+07:00Apoteker Minta MK Tolak Permohonan MisranIkatan Apoteker Indonesia (IAI) berharap permohonan judicial review Pasal 108 Ayat (1) beserta penjelasannya dan Pasal 190 Ayat (1) dari UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang diajukan oleh Misran, perawat yang dipenjara karena memberikan obat ke pasien, agar ditolak Mahkamah Konstitusi (MK). <br /><br />IAI menilai penghapusan pasal malah bakal berdampak membahayakan kesehatan masyarakat. <br /><br />"Jika Pasal 108 dicabut, maka semua orang boleh memberikan obat berbahaya. Tidak ada lagi kontrol dan pengawasan," ungkap Presiden IAI M Dani Pratomo, di Jakarta, Selasa (11/5). <br /><br />Sebagaimana diwartakan sebelumnya, Misran, Kepala Puskesmas Pembantu di pedalaman Kuala Samoja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, ini nekat memberikan obat daftar G (Gevaarlijk) atau berbahaya kepada pasiennya. Akibat perbuatannya, Pengadilan Negeri Tenggarong, Kaltim, memvonis Misran dengan hukuman 3 bulan penjara pada 19 November 2009. <br /><br />Yang bersangkutan dianggap melanggar Pasal 108 ayat (1) yang menyebutkan bahwa tenaga kesehatan yang dimaksud berwenang memberikan layanan kefarmasian adalah hanya tenaga kefarmasian dengan keahlian dan kewenangannya seperti apoteker. <br /><br />Dalam persidangan, Misran berdalih, tindakan itu terpaksa dilakukan karena tidak ada tenaga kefarmasian dan dokter yang bertugas di wilayahnya yang terpencil. Bila obat tidak diberikan, niscaya nyawa pasien terancam. <br /><br />Kendati memahami sulitnya kondisi yang dihadapi Misran, Dani berkomentar, wacana penghapusan Pasal 108 malah akan merugikan masyarakat. Di samping peredaran obat jadi tidak terkontrol, bakal timbul sejumlah ekses negatif lainya seperti pemalsuan obat, dan meningkatnya penggunaan obat yang tidak rasional yang saat ini saja tingkatannya cukup tinggi terjadi di masyarakat. <br /><br />Menurut Dani, terdapat sekitar 16 ribu jenis obat yang beredar di negara ini. Andai tidak ada profesi yang mengawasi distribusi dan penggunaanya, jelas hal ini berbahaya. <br /><br />"Padahal penggunaan obat tidak rasional cukup tinggi di masyarakat kita. Bayangkan bila 1 orang sehari mesti minum 5 jenis obat yang saling mempengaruhi, pasti ginjalnya akan jebol," sebut Dani. <br /><br />Dani berpandangan, seyogianya bagi kasus kefarmasian di wilayah terpencil seperti yang dialami Misran tidak perlu diatasi dengan upaya penijauan kembali. Menurut dia, untuk wilayah terpencil, sulit dijangkau dan kekurangan tenaga medis, solusinya cukup diatur dengan penerbitan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) yang mengatur tindakan kefarmasian di wilayah itu. <br /><br />"Yang diatur kan sifatnya darurat alias sementara, jadi tidak perlu dibuat undang-undang segala." <br /><br />Pada kesempatan yang sama, anggota Dewan Penasehat IAI Ahaditomo menambahkan, sejatinya jika pemerintah mau melibatkan apoteker bagi tindakan kefarmasian di wilayah terpencil dan daerah yang sedang mengalami bencana, maka kasus-kasus yang dialami Misran tidak perlu terjadi. <br /><br />Diperkirakan terdapat 30 ribu apotek yang tersebar di Indonesia. Sesuai ketentuan, tiap apotek minimal memiliki seorang apoteker. Para apoteker inilah yang bisa dimanfaatkan untuk memberikan pelatihan kefarmasian pada petugas medis yang berkarya di daerah terisolir.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-81078208410321891392010-05-03T08:48:00.001+07:002010-05-03T08:49:51.162+07:00Press Release Badan POM tentang Keamanan AspartamPRESS RELEASE<br />BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA<br />TENTANG<br />BANTAHAN ATAS BERITA TERKAIT DENGAN KEAMANAN ASPARTAM<br />Nomor: KH.00.01.1.0800<br />Jakarta, 12 Februari 2010<br /><br />Sehubungan dengan maraknya berita terkait dengan bahaya penggunaan Aspartam, Badan POM memandang perlu memberi penjelasan sebagai berikut:<br /><br />Sehubungan dengan adanya berita yang menyebar melalui pesan singkat/sms (short message service) mengenai bahaya penggunaan Aspartam yang disebutkan bersumber dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan ini diberitahukan bahwa sesuai dengan informasi dari Sekretaris Eksekutif – IDI bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan tentang hal tersebut.<br />Aspartam dikategorikan aman berdasarkan Keputusan Codex stan 192-1995 Rev. 10 Tahun 2009. Codex Alimentarius Commision (CAC) adalah Lembaga Internasional yang ditetapkan FAO/WHO untuk melindungi kesehatan konsumen dan menjamin terjadinya perdagangan yang jujur.<br />Dalam pengaturan Codex disebutkan bahwa Aspartam dapat digunakan untuk berbagai jenis makanan dan minuman antara lain minuman berbasis susu, permen, makanan dan minuman ringan.<br />Penggunaan Aspartam dalam makanan dan minuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat digunakan dengan batas maksimum penggunaannya masing-masing.<br />Dihimbau kepada masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM dengan nomor telepon 021-4263333 dan 021-32199000 atau email ulpk@pom.go.id dan ulpkbadanpom@yahoo.com atau Layanan Informasi Konsumen di Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia.<br />Demikian penjelasan ini kami sampaikan untuk dapat diketahui sebagaimana mestinya.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-75602298619627043932010-02-16T11:05:00.002+07:002010-02-16T11:29:58.388+07:00Puskesmas Kotabumi II Lampung Utara ISO 9001 : 2008Hasil Audit Surveilens IV atas penyelenggaraan QMS ISO 9001:2008 yang telah dilaksanakan pada Tgl 10 Desember 2009 oleh Badan Sertifikasi International SAI GLOBAL terhadap Puskesmas Kotabumi II, Menyatakan bahwa Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara tetap mendapatkan rekomendasi sertifikasi ISO 9001:2008 untuk 6 bulan mendatang (hingga Juni 2010).<br /><br />Minimnya dukungan dan support kepada Puskesmas Kotabumi II Kabupaten Lampung Utara dalam berbagai hal untuk penyelenggaraan QMS merupakan tantangan tersendiri dalam rangka terus meningkatkan kepuasan publik tehadap pelayanan kesehatan. Bebagai kendala tersebut tidak serta merta menurunkan komitmen Puskesmas Kotabumi II terhadap peningkatan kinerja, yang dibuktikan dengan tetap dipertahankannya sertifikat ISO 9001:2008 selama 2 tahun oleh Puskesmas Kotabumi II.<br /><br />Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, beserta seluruh jajaran mengucapkan selamat atas tetap diperolehnya rekomendasi ISO 9001:2008, serta mengharapkan dukungan dari berbagai pihak terkait (lintas program dan lintas sektor) untuk kelangsungan ISO di Sai Bumi Ruwai Jurai. Bahkan terujudnya Puskesmas ISO 9001:2008 di Kabupaten dan Kota lainnya.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-29557234046549202632010-02-16T10:51:00.001+07:002010-02-16T11:00:24.787+07:00MENGHADAPI ANGIN PUTING BELIUNG<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUSER%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:290476473; mso-list-template-ids:-697532328;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l0:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:397632879; mso-list-template-ids:1204073264;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1:level2 {mso-level-tab-stop:72.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]-->SEBELUM DATANGNYA ANGIN <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="">Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca setempat</li><li class="MsoNormal" style="">Waspadalah terhadap perubahan cuaca</li><li class="MsoNormal" style="">Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat. </li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="SV">Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut: <o:p></o:p></span></li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="">Langit gelap, sering berwarna kehijauan. </li><li class="MsoNormal" style="">Hujan es dengan butiran besar </li><li class="MsoNormal" style="">Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar </li><li class="MsoNormal" style="">Suara keras seperti bunyi kereta api cepat </li></ol><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="SV">Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan ( bunker ) bila ada angin topan mendekat<o:p></o:p></span></li></ol> <p>PADA SAAT DATANGNYA ANGIN</p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="SV">Bila dalam keadaan bahaya segeralah ke tempat perlindungan ( bunker ) <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="" lang="SV">Jika anda berada di dalam bangunan seperti rumah, gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, pabrik, pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit, maka yang anda harus lakukan adalah segera menuju ke ruangan yang telah dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut seperti sebuah ruangan yang dianggap paling aman, basement, ruangan anti badai, atau di tingkat lantai yang paling bawah. Bila tidak terdapat basement, segeralah ke tengah tengah ruangan pada lantai terbawah, jauhilah sudut sudut ruangan, jendela, pintu, dan dinding terluar bangunan. Semakin banyak sekat dinding antara diri anda dengan dinding terluar gedung semakin aman. Berlindunglah di bawah meja gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher anda. </span>Jangan pernah membuka jendela. </li><li class="MsoNormal" style="">Jika anda berada di dalam kendaraan bermobil, segeralah hentikan dan tinggalkan, kendaraan anda serta carilah tempat perlindungan yang terdekat seperti yang telah disebutkan di atas. </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika anda berada di luar ruangan dan jauh dari tempat perlindungan, maka yang anda harus lakukan adalah sebagai berikut: </li><ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tiaraplah pada tempat yang serendah mungkin, saluran air terdekat atau sejenisnya sambil tetap melindungi kepala dan leher dengan menggunakan lengan anda </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. <span style="" lang="SV">Anda akan lebih aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="" lang="SV">Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya banyak. </span>Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat perlindungan terdekat. </li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat menyebabkan kematian dan cedera serius</li></ol></ol> <span style="font-style: italic;font-family:";font-size:78%;" >Sumber : FEMA ( <a href="http://www.fema.gov/">Federal Emergency Management Agency</a> )</span>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-47366873833819345972010-02-02T09:15:00.002+07:002010-02-02T09:19:15.148+07:00<strong>Apoteker Masih Drug Oriented</strong><br />Harian Radar Lampung, Minggu, 31 Januari 2010<br />BANDARLAMPUNG – Peran apoteker di Lampung masih belum optimal. Ini ditandai kebiasaan apoteker yang cenderung masih berorientasi pada obat sesuai resep dokter (drug oriented). Hal itu terungkap dalam Seminar dan Konferensi Daerah (Konferda) I Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) di Hotel Marcopolo, Bandarlampung, kemarin.<br />Sesuai PP Nomor 51 Tahun 2009, seorang apoteker berhak mengganti obat atas kesepakatan dokter dan atau dengan persetujuan pasien. Demikian diungkapkan Ketua Seminar dan Konferda IAI Decky Ferdiansyah, S.Si., Apt. ’’Kondisi ril di lapangan jarang sekali apoteker yang patient oriented. Sehingga fungsi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang mestinya diberikan apoteker kepada pasien tidak terlaksana secara optimal,’’ ungkap Decky.<br />Padahal, jelasnya, komunikasi yang baik antara pasien dan apoteker sangat diperlukan. Karena banyak case (kasus) pasien yang tidak memerlukan obat untuk penyembuhannya. ’’Contohnya pasien yang mengalami depresi, susah tidur, dan susah makan. Mereka memang butuh obat, tetapi mereka lebih butuh dorongan dan motivasi untuk kesembuhannya,’’ kata dia.<br />Tetapi, imbuhnya, tetap saja apoteker memberikan obat sesuai resep dokter. Tanpa upaya membangun komunikasi dengan pasien. Selain itu, kata dia, case lainnya adalah adanya pasien yang hanya membeli setengah dari resep dokter dengan alasan obat yang ditulis dalam resep mahal sehingga pasien tidak bisa membeli utuh. ’’Padahal dalam case ini mestinya apoteker memberikan rekomendasi atau pilihan obat lain kepada pasien yang fungsi dan kegunaannya sama dengan harga yang lebih terjangkau,’’ terang Decky.<br />Sementara itu, Staf Ahli Menteri Kesehatan Republik Indonesia dr. Faiq Bahfen, S.H. yang menjadi pengisi seminar kefarmasian tersebut berharap usai pelaksanaan seminar itu seluruh apoteker yang ada di Lampung bisa meningkatkan kompetensinya sesuai PP (Peraturan Pemerintah) Pekerjaan Kefarmasian. ’’Profesional dan kompeten dalam menjalankan praktik profesi adalah keharusan. Karena dengan begitu, seorang apoteker akan mampu melaksanakan tugasnya sesuai PP Nomor 51,’’ tegasnya. (*)dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-26573114177044702272009-12-10T10:20:00.001+07:002009-12-10T10:21:37.290+07:00Visi Misi DEPKES RI Tahun 2010 - 2014Dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu periode kedua, Presiden RI menetapkan 45 program penting yang akan dijalankan di seluruh tanah air berkaitan dengan pembangunan sektoral dan regional. Dari 45 program ini telah dipilih 15 program unggulan, dimana kesehatan masuk dalam program ke 12. Landasan kerja pembangunan kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu ke-2 ini, akan memperhatikan tiga “tagline” penting yaitu change and continuity; debottlenecking, acceleration, and enhancemen; serta unity, together we can. <br /><br />Sejak dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH. telah menetapkan program jangka pendek 100 hari dan program jangka menengah tahun 2010 – 2014 yang disusun dalam sebuah rencana strategis Depkes. <br /><br />Program 100 hari Menkes mengangkat 4 isu, yaitu (1) peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat, (2) peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs, (3) pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, serta (4) peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) <br /><br />Untuk meningkatkan kinerja Departemen Kesehatan, telah ditetapkan Visi dan Misi Rencana Strategis Depkes tahun 2010 – 2014. <br /><br />Visi Rencana Strategis yang ingin dicapai Depkes adalah “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan“. Visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani, (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, (3) menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta (4) Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik. <br /><br />Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui 6 Rencana Strategi Tahun 2010 – 2014, yaitu: <br /><br />1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global <br />2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif <br />3. MEningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional <br />4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu <br />5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan <br />6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-53458140149434247842009-12-02T08:33:00.003+07:002009-12-02T08:46:47.208+07:00UNDANGAN PERTEMUAN EVAPOR DAN KOORDINASI PROGRAM JAMKESMASSehubungan dengan persiapan penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Semesta Provinsi Lampung (Universal Coverage) dan Evaluasi Pelaksanaan Program Jamkesmas Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2009, bersama ini kami Undang Saudara bersama pejabat terkait (daftar terlampir) pada pertemuan yang akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Desember 2009. Untuk keterangan lebihlanjut bisa di download di alamat dibawah ini (copy - paste) :<br /> <br /><a href="http://www.ziddu.com/download/7573286/file_undangan_jamkesmas.doc.html">http://www.ziddu.com/download/7573286/file_undangan_jamkesmas.doc.html<br /></a><br /><span style="font-style:italic;">Tim Pengelola Jamkesmas Propinsi Lampung</span>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-13518773657214097282009-11-06T11:19:00.001+07:002009-11-06T11:19:55.643+07:00Pengesahan UU Kesehatan yg baruDPR SAHKAN UU NARKOTIKA DAN KESEHATAN<br />14-Sep-2009<br />Sidang Paripurna DPR RI yang dipimpin Ketua DPR Agung Laksono sepakat untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Narkotika dan RUU Kesehatan menjadi Undang-Undang di Gedung Nusantara II, Senin (14/9).Namun pengesahan RUU Narkotika dan RUU Kesehatan dilakukan tanpa mendengar pandangan akhir fraksi. Pengesahan kedua UU ini memang menghapuskan sesi pandangan akhir fraksi untuk menghemat waktu sidang. Untuk RUU Kesehatan, Pimpinan sidang, Agung Laksono, menanyakan satu persatu kepada masing-masing Fraksi untuk dimintai persetujuannya. Sedangkan untuk RUU Narkotika Agung hanya menanyakan secara terbuka per fraksi, apakah setuju dengan pengesahan RUU tersebut.Sebelum palunya diketokkan sebagai tanda pengesahan, dengan tegas Agung melontarkan pertanyaan. "Apakah setuju RUU ini disahkan menjadi UU,” Katanya. Kemudian dari tempat duduk wakil rakyat kompak menjawab setuju. Perwakilan pemerintah, Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta menyatakan, pemerintah mengapresiasi disahkannya kedua RUU tersebut menjadi UU."RUU Narkotika ini kan sudah dibahas selama 4 tahun dan materi-materinya kita ingin menyelamatkan anak-anak dari peredaran narkotika yang tidak hanya dijalankan oleh jaringan perorangan tapi juga jaringan internasional," tegasnyaPengesahan RUU Narkotika ini sebelumnya mendapat pertentangan oleh Indonesian Coalition for Drugs Policy Reform (ICDPR), mereka meminta pengesahan RUU nNarkotika untuk ditunda, ICDPR menilai substansi RUU Narkotika bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM.ICDPR sangat menyayangkan substansi RUU yang masih mengidentifikasi orang yang ketergantungan terhadap narkotika sebagai pelaku tindak pidana. ‘Cap’ ini dinilai keliru karena Perhimpunan Dokter Seminat Kedokteran Adiksi Indonesia telah menyatakan adiksi narkotika adalah suatu penyakit yang menyerang fungsi otak, dan ada peluang untuk disembuhkan. Hal lain yang mendapat sorotan ICDPR adalah masih diberlakukannya hukuman mati untuk menindak pelaku tindak pidana narkotika. Menurut ICDPR, pemberlakuan hukuman mati jelas bertentangan dengan prinsip HAM. Hukuman mati juga tidak sejalan dengan tujuan pemidanaan modern adalah restoratif (pemulihan) bukan retributif (pembalasan). Terlebih lagi, praktek hukuman mati telah lama ditinggalkan oleh negara-negara beradab di belahan bumi manapun.“Apabila RUU tersebut tetap disahkan, ICDPR menolak keberadaan UU Narkotika yang baru karena telah menciderai proses demokratisasi yang telah susah payah dirintis oleh Indonesia, serta mengkhianati prinsip-prinsip HAM,” tulis ICDPR dalam rilisnya.Khusus RUU Kesehatan, Fraksi Partai Damai Sejahtera memberikan persetujuan namun dengan catatan. Anggotanya, Ferdinan K Suawa mengatakan, pihaknya memberikan catatan atas pasal mengenai aborsi. Fraksi PDS menyetujui pasal aborsi sepanjang dilaksanakan demi keselamatan ibu dan anak.RUU Kesehatan membolehkan aborsi dilakukan oleh korban perkosaan dengan persetujuan badan konselling. "Masalah aborsi kompleks. Pascaaborsi lebih berat gangguan psikologisnya. Kami setuju sepanjang dengan alasan menyelamatkan ibu dan anak," kata Ferdinan.Sedangkan dari Fraksi PBR menyatakan keberatannya terhadap adanya aborsi meskipun kehamilan tersebut akibat kasus pemerkosaan, karena menurutnya sijabang bayi tetap mempunyai hak hidup.Sementara itu, Ketua Pansus RUU Kesehatan, Ribka Tjiptaning menekankan, pada dasarnya aborsi dilarang. "Aborsi tetap dilarang, tapi dengan pengecualian. Misalnya, karena alasan medis bisa dilakukan tapi melalui persetujuan badan konselling," ujar Ribka.Badan konselling terdiri dari dokter, tokoh agama dan psikolog. "Kalau badan konselling tidak membolehkan, ya tidak boleh. Pada intinya, RUU ini diharapkan menurunkan angka aborsi," kata Ribka. Pada pengesahan RUU Narkotika dan RUU Kesehatan ini, dihadiri Wakil dari Pemerintah yakni Menteri Agama M Maftuh Basyuni, dan Menkum HAM Andi Mattalatta beserta jajarannya.(sw/nt)dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-10976224323929690192009-10-19T14:46:00.011+07:002009-10-20T13:24:58.080+07:00Tim Kesehatan Provinsi Lampung Di Sumatera Barat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/St1V8XyVnFI/AAAAAAAAATQ/YB0D_pTA85U/s1600-h/P1010154.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 191px; height: 144px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/St1V8XyVnFI/AAAAAAAAATQ/YB0D_pTA85U/s320/P1010154.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394562424325381202" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/St1VMfTrGxI/AAAAAAAAATI/YO1fH5uoK_s/s1600-h/P1010171.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 146px; height: 110px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/St1VMfTrGxI/AAAAAAAAATI/YO1fH5uoK_s/s320/P1010171.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394561601710529298" border="0" /></a><div style="text-align: justify;">Sebagai Upaya meringankan beban penderitaan para korban gempa Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Lampung telah memberangkatkan relawan yang terdiri dari barbagai unsur guna memberikan bantuan, tanpa kecuali Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Abdoel Muluk Provinsi Lampung.<br />Tim Kesehatan Provinsi Lampung diberangkatkan diberangkatkan dalam 2 kali pemberangkatan yaitu pada tanggal 3 Oktober 2009 dan 4 Oktober 2009 serta berakhir pada tanggal 9 Oktober 2009.<br />Lokasi Tim Relawan Provinsi Lampung terletak di Kecamatan Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, terdiri dari :1 orang dokter spesialis orthopedi, 1 orang dokter spesialis bedah, 4 orang dokter umum, 12 orang perawat, 3 orang sopir dg 3 unit ambulance, 2 orang tenaga administrasi serta dilengkapi obat-oabatan dan kantong jenazah.<br />Upaya yang telah dilakukan Tim Kesehatan :<br />1. Pelayanan Kesehatan Statis yang dilakukan di beberapa Pos Kesehatan.<br />2. Pelayanan Kesehatan Mobile yang diharapkan dapat menjangkau para korban bencana yang terletak jauh dari Pos kesehatan statis.<br />Dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap para korban bencana gempa dari tanggal 3 s/d 9 Oktober 2009 tercatat sebanyak 2.896 orang baik rawat jalan dengan atau tanpa tindakan, rawat inap maupun <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/St1WjCqHFYI/AAAAAAAAATY/6zSj1tGRkWU/s1600-h/P1010145.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_JPlWb5Gc83M/St1WjCqHFYI/AAAAAAAAATY/6zSj1tGRkWU/s200/P1010145.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394563088668628354" border="0" /></a>yang dirujuk ke RS.<br /><br /></div>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-6286047673938861032009-09-25T10:15:00.002+07:002009-09-25T10:18:40.540+07:00Peresmian Teater Nyamuk Sebagai Ikon Wisata Ilmiah<div align="justify"><span style="color:#006600;">Keberadaan Teater Nyamuk adalah upaya pendekatan kepada masyarakat untuk mempermudah akses hasil penelitian Badan Litbangkes sehingga berdaya guna dan berhasil guna, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes), Prof. DR. Dr. Agus Purwadianto, SH, Msi, Sp. F(K).</span></div><div align="justify"><span style="color:#006600;"></span> </div><div align="justify"><span style="color:#006600;">Hal itu disampaikan dalam acara peresmian Mosquito Teather (Teater Nyamuk) di Desa Babakan, Kec. Pangandaran, Kab. Ciamis Jawa Barat tgl. 19 Agustus 2009.<br />Teater Nyamuk merupakan ikon wisata ilmiah dengan kegiatan yang mengintegrasikan pembelajaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bidang kesehatan dengan kegiatan pariwisata, tambah Prof. Agus Purwadianto. </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#006600;">Menurut Prof. Agus Purwadianto, kejadian penyakit yang ditularkan nyamuk di Indonesia masih tinggi. Bahkan beberapa nyamuk telah resisten terhadap insektisida dan beberapa jenis virus serta kuman penyebab penyakit juga resisten terhadap pengobatan. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah sudah mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit tersebut. </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#006600;">Sebagai pendukung wisata ilmiah, gedung berkonsep minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye ini dilengkapi fasilitas sesuai kegiatan yang dilakukan di gedung tersebut.<br />Fasilitas itu terdiri dari gedung sinema berukuran 9x8 meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi, penjualan tiket serta penjualan souvenir dan museum sebagai tempat penyimpanan koleksi dan dokumen. </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#006600;">Teater ini merupakan museum nyamuk pertama di Indonesia, dihiasi replikasi nyamuk ukuran besar pada dinding utamanya. Ada enam genus koleksi nyamuk yang dimiliki museum ini yaitu : Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres dan Toxor. Masing-masing genus terdiri dari spesimen stadium telur, larva, pupa dan nyamuk. </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#006600;">Teater yang dibangun dengan dana APBN Departemen Kesehatan didukung penuh pengembangan dan pemanfaatannya sebagai ikon wisata ilmiah oleh Pemda Kab. Ciamis dan Pemda Provinsi Jawa Barat . Sinergi antar sektor menjadi ciri nyata dalam ikon wisata ilmiah ini, khususnya sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi, ujar Sugianto, Msc.PH, Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis. </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#006600;">Rangkaian kegiatan peresmian mengambil tema “Mari Kenali Nyamuk Agar Terhindar dari Penyakit”, diharapkan masyarakat mengenal lebih dekat tentang nyamuk terutama bionomik/perilaku hidup nyamuk dan berperilaku hidup bersih sehat supaya terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, DBD, chikunguya, dan filariasis, tambah Sugianto. </span></div><div align="justify"><br /><span style="color:#006600;">Indonesia merupakan salah satu negara yang masih terjadi transmisi malaria (berisiko Malaria/Risk-Malaria), dimana pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus. Jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350 ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus.<br />Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail</span> <a href="mailto:puskom.publik@yahoo.co.id">puskom.publik@yahoo.co.id</a> </div>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1293537619453957739.post-65076600682486915262009-09-15T14:14:00.002+07:002009-09-25T10:26:08.743+07:00Badan POM RI luncurkan Laboratorium Keliling<div align="justify">Jakarta, 7 September 2009 – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pagi ini meluncurkan delapan unit laboratorium keliling (mobile lab) di Jakarta guna terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan obat dan makanan yang beredar di masyarakat.<br />“Selama ini BPOM secara proaktif melakukan pengawasan dan sampling makanan dan bahan makanan yang dijual di masyarakat untuk diuji keamanannya di lab kami. Tapi lagi-lagi karena berbagai hambatan seperti jarak dan kemacetan, aktivitas ini sering kali memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup tinggi. Dengan unit laboratorium keliling ini, kami bisa melakukan tes laboratorium dan mendapatkan hasilnya di tempat,” kata Kepala BPOM Husniah Rubiana. </div><div align="justify"><br />Untuk tahap pertama, delapan unit laboratorium keliling ini akan disebar di Jakarta. Delapan unit Laboratorium Keliing BPOM tersebut juga sudah diberikan warna dan logo BPOM yang khas agar masyarakat bisa langsung mengenali.<br />Unit laboratorium keliling ini justru bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti para penjual makanan dan obat di pasar tradisional. Justru sebaliknya kami berharap masyarakat bisa semakin nyaman dan tenang mengkonsumsi makanan bila sudah melihat kehadiran mobil BPOM di situ karena berarti makanan dan obat yang dijual sudah layak saji dan layak konsumsi,” kata Husniah menambahkan.<br /></div><div align="justify">Kehadiran Unit laboratorium keliling BPOM juga sangat relevan menyambut Hari Raya Idul Fitri dimana volume dan frekuensi belanja bahan makanan akan meningkat tajam. BPOM akan melakukan sosialisasi ke masyarakat khususnya para pedagang dan pembeli bahan makanan di pasar-pasar tradisional mengenai fungsi dan cara penggunaan unit laboratorium keliling ini. Yang pasti, unit laboratorium keliling BPOM ini dilengkapi dengan peralatan yang mendeteksi bahan bahan berbahaya di dalam makanan maupun kosmetik dan obat palsu.<br />Struktur dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering kali membeli obat dan makanan, atau bahkan mencampur obat dan makanan untuk meningkatkan rasa atau memodifikasi rupanya menjadi lebih menarik justru menjadi risiko tersendiri bagi penjual dan pembeli obat dan makanan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Namun karena sudah menjadi bagian struktur sosial masyarakat, BPOM terus mencari jalan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan agar masyarakat semakin nyaman dan tenang berbelanja di manapun di seluruh Indonesia.<br /></div><div align="justify">“Ini adalah bagian dari fungsi pelayanan BPOM kepada masyarakat yang memang tidak mudah dan tidak murah untuk dilakukan dengan struktur geografis, demografis dan sosial masyarkat Indonesia. Namun tetap harus dicarikan solusinya secara kreatif. </div>dinkeslampunghttp://www.blogger.com/profile/16532776797654295231noreply@blogger.com0