Pages

19 Mei 2009

Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan RS

Upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas dan RS selalu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan, kemampuan dan perkembangan masyarakat, namun upaya tersebut tidak semulus yang diharapkan hal ini tidak lepas dari kondisi dan dinamika masing-masing Pemda Kab/Kota.
Puskesmas Kotabumi II sejak Desember 2007 telah dipersiapkan menjadi Puskesmas ISO Pertama di Lampung yang harus selalu didukung oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara agar sertifikat yang telah diterbitkan tidak ditarik kembali karena ketiadaan dana untuk melakukan surveylans audit terhadap perkembangan setiap 6 bulan 1 kali. Hal ini guna menjaga kondisi Puskesmas agar tetap berjalan dengan baik.

Sementara Rumah Sakit di masing-masing Kab/Kota juga berbenah diri dalam rangka Akreditasi bukan saja sebatas penampilan fisik tetapi juga administrasi
dan pelayanan, tanpa kecuali RS Swasta.


Dalam rangka upaya menigkatkan mutu pelayanan di
Puskesmas dan Rumah Sakit tidak akan berjalan dengan baik bila faktor eksternal juga kurang mendukung. Sementara penyedia layanan terkendala dengan minimnya anggaran untuk digunakan menyentuh faktor penunjang yang justru berdampak terhadap mutu pelayanan itu sendiri.
Misalnya : kebersihan mulai dari halaman ruang tunggu, ruang periksa, bahkan ka
mar mandi, dll.

Puskesmas dan RS sama-sama memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan namun berbeda dalam hal wilayah kerja. Puskesmas mempunyai wilayah kerja sedangkan rumah sakit tidak.

Dari awal sejarahnya, kata rumah sakit sendiri kita warisi dari zaman Belanda yaitu dari kata "ziekenhuis". Kata inilah yang menjadi acuan bagi penyedia jasa layanan kesehatan di Indonesia untuk diadopsi menjadi "Rumah Sakit", celakanya tidak semua orang menyadari bahwa hal inilah yang sering menjadi akar masalah di bidang pelayanan kesehatan. Tidak hanya orang awam yang tidak menyadari, bahkan tidak semua tenaga medis yang notabene lebih memahami perumahsakitan juga menyadari bahwa kerangka berpikir yang salah sering menjadi pemicu terjadinya pelayanan kesehatan yang buruk di rumah sakit.

Mulai dari dokter yang hanya memikirkan jumlah pasiennya ketimbang proses pelayanannya, sampai pada pasien yang lebih suka menyalahkan dokternya apabila penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Tidakkah kita semua sadar bahwa kekecewaan sering timbul dari cara berpikir yang salah, dan cara berpikir yang salah timbul dari kerangka pikirnya juga salah.

Padahal di Belanda sendiri ada kata Hospitaal yang juga memiliki arti yang sama, bahkan menjadi suatu ironi jika kita tahu sebenarnya kata Hospital (Bhs. Inggris) berasal dari kata hospicehospice ini juga menjadi asal kata Inggris hospitality yang berarti keramahtamahan. Tapi coba kita telaah, sudahkah semua rumah sakit menerapkan hospitality di lingkup kerja mereka? Bahkan ada yang berargumen bahwa rumah sakit bukanlah hotel yang bisa menerapkan asas hospitality, tapi syukurlah sekarang hampir semua rumah sakit mulai menyadari kekeliruan kerangka berpikir mereka yang lebih sering menganggap para pasiennya adalah "pesakitan" hingga mulai banyak rumah sakit yang melakukan perubahan pelayanannya menuju pelayanan prima (Service Excellence) demi mencapai kepuasan para pelanggannya. (bhs. Jerman) yang berarti tuan rumah.


0 komentar:

 

Blogger news

Blogroll

Website counter

About

 

Welcome In DINKES PROVINSI LAMPUNG

Login

Disamping ini adalah contoh Sliding Login menggunakan JQuery. Login Form Disamping hanya Contoh dan tidak dapat digunakan layaknya Login Form FB, Karena Blog ini terbuka untuk umum tanpa perlu mendaftar menjadi Member

Tutorial Blog

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!

Loading...