10 Desember 2009
Visi Misi DEPKES RI Tahun 2010 - 2014
Sejak dilantik menjadi Menteri Kesehatan, dr. Endang R. Sedyaningsih, MPH, Dr. PH. telah menetapkan program jangka pendek 100 hari dan program jangka menengah tahun 2010 – 2014 yang disusun dalam sebuah rencana strategis Depkes.
Program 100 hari Menkes mengangkat 4 isu, yaitu (1) peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan Jaminan Kesehatan Masyarakat, (2) peningkatan kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDGs, (3) pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana, serta (4) peningkatan ketersediaan, pemerataan dan kualitas tenaga kesehatan terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK)
Untuk meningkatkan kinerja Departemen Kesehatan, telah ditetapkan Visi dan Misi Rencana Strategis Depkes tahun 2010 – 2014.
Visi Rencana Strategis yang ingin dicapai Depkes adalah “Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan“. Visi ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu (1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani, (2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, (3) menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta (4) Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik.
Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui 6 Rencana Strategi Tahun 2010 – 2014, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
3. MEningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.
02 Desember 2009
UNDANGAN PERTEMUAN EVAPOR DAN KOORDINASI PROGRAM JAMKESMAS
http://www.ziddu.com/download/7573286/file_undangan_jamkesmas.doc.html
Tim Pengelola Jamkesmas Propinsi Lampung
06 November 2009
Pengesahan UU Kesehatan yg baru
14-Sep-2009
Sidang Paripurna DPR RI yang dipimpin Ketua DPR Agung Laksono sepakat untuk mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Narkotika dan RUU Kesehatan menjadi Undang-Undang di Gedung Nusantara II, Senin (14/9).Namun pengesahan RUU Narkotika dan RUU Kesehatan dilakukan tanpa mendengar pandangan akhir fraksi. Pengesahan kedua UU ini memang menghapuskan sesi pandangan akhir fraksi untuk menghemat waktu sidang. Untuk RUU Kesehatan, Pimpinan sidang, Agung Laksono, menanyakan satu persatu kepada masing-masing Fraksi untuk dimintai persetujuannya. Sedangkan untuk RUU Narkotika Agung hanya menanyakan secara terbuka per fraksi, apakah setuju dengan pengesahan RUU tersebut.Sebelum palunya diketokkan sebagai tanda pengesahan, dengan tegas Agung melontarkan pertanyaan. "Apakah setuju RUU ini disahkan menjadi UU,” Katanya. Kemudian dari tempat duduk wakil rakyat kompak menjawab setuju. Perwakilan pemerintah, Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta menyatakan, pemerintah mengapresiasi disahkannya kedua RUU tersebut menjadi UU."RUU Narkotika ini kan sudah dibahas selama 4 tahun dan materi-materinya kita ingin menyelamatkan anak-anak dari peredaran narkotika yang tidak hanya dijalankan oleh jaringan perorangan tapi juga jaringan internasional," tegasnyaPengesahan RUU Narkotika ini sebelumnya mendapat pertentangan oleh Indonesian Coalition for Drugs Policy Reform (ICDPR), mereka meminta pengesahan RUU nNarkotika untuk ditunda, ICDPR menilai substansi RUU Narkotika bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM.ICDPR sangat menyayangkan substansi RUU yang masih mengidentifikasi orang yang ketergantungan terhadap narkotika sebagai pelaku tindak pidana. ‘Cap’ ini dinilai keliru karena Perhimpunan Dokter Seminat Kedokteran Adiksi Indonesia telah menyatakan adiksi narkotika adalah suatu penyakit yang menyerang fungsi otak, dan ada peluang untuk disembuhkan. Hal lain yang mendapat sorotan ICDPR adalah masih diberlakukannya hukuman mati untuk menindak pelaku tindak pidana narkotika. Menurut ICDPR, pemberlakuan hukuman mati jelas bertentangan dengan prinsip HAM. Hukuman mati juga tidak sejalan dengan tujuan pemidanaan modern adalah restoratif (pemulihan) bukan retributif (pembalasan). Terlebih lagi, praktek hukuman mati telah lama ditinggalkan oleh negara-negara beradab di belahan bumi manapun.“Apabila RUU tersebut tetap disahkan, ICDPR menolak keberadaan UU Narkotika yang baru karena telah menciderai proses demokratisasi yang telah susah payah dirintis oleh Indonesia, serta mengkhianati prinsip-prinsip HAM,” tulis ICDPR dalam rilisnya.Khusus RUU Kesehatan, Fraksi Partai Damai Sejahtera memberikan persetujuan namun dengan catatan. Anggotanya, Ferdinan K Suawa mengatakan, pihaknya memberikan catatan atas pasal mengenai aborsi. Fraksi PDS menyetujui pasal aborsi sepanjang dilaksanakan demi keselamatan ibu dan anak.RUU Kesehatan membolehkan aborsi dilakukan oleh korban perkosaan dengan persetujuan badan konselling. "Masalah aborsi kompleks. Pascaaborsi lebih berat gangguan psikologisnya. Kami setuju sepanjang dengan alasan menyelamatkan ibu dan anak," kata Ferdinan.Sedangkan dari Fraksi PBR menyatakan keberatannya terhadap adanya aborsi meskipun kehamilan tersebut akibat kasus pemerkosaan, karena menurutnya sijabang bayi tetap mempunyai hak hidup.Sementara itu, Ketua Pansus RUU Kesehatan, Ribka Tjiptaning menekankan, pada dasarnya aborsi dilarang. "Aborsi tetap dilarang, tapi dengan pengecualian. Misalnya, karena alasan medis bisa dilakukan tapi melalui persetujuan badan konselling," ujar Ribka.Badan konselling terdiri dari dokter, tokoh agama dan psikolog. "Kalau badan konselling tidak membolehkan, ya tidak boleh. Pada intinya, RUU ini diharapkan menurunkan angka aborsi," kata Ribka. Pada pengesahan RUU Narkotika dan RUU Kesehatan ini, dihadiri Wakil dari Pemerintah yakni Menteri Agama M Maftuh Basyuni, dan Menkum HAM Andi Mattalatta beserta jajarannya.(sw/nt)
19 Oktober 2009
Tim Kesehatan Provinsi Lampung Di Sumatera Barat
Tim Kesehatan Provinsi Lampung diberangkatkan diberangkatkan dalam 2 kali pemberangkatan yaitu pada tanggal 3 Oktober 2009 dan 4 Oktober 2009 serta berakhir pada tanggal 9 Oktober 2009.
Lokasi Tim Relawan Provinsi Lampung terletak di Kecamatan Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat, terdiri dari :1 orang dokter spesialis orthopedi, 1 orang dokter spesialis bedah, 4 orang dokter umum, 12 orang perawat, 3 orang sopir dg 3 unit ambulance, 2 orang tenaga administrasi serta dilengkapi obat-oabatan dan kantong jenazah.
Upaya yang telah dilakukan Tim Kesehatan :
1. Pelayanan Kesehatan Statis yang dilakukan di beberapa Pos Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan Mobile yang diharapkan dapat menjangkau para korban bencana yang terletak jauh dari Pos kesehatan statis.
Dalam melakukan pelayanan kesehatan terhadap para korban bencana gempa dari tanggal 3 s/d 9 Oktober 2009 tercatat sebanyak 2.896 orang baik rawat jalan dengan atau tanpa tindakan, rawat inap maupun yang dirujuk ke RS.
25 September 2009
Peresmian Teater Nyamuk Sebagai Ikon Wisata Ilmiah
Teater Nyamuk merupakan ikon wisata ilmiah dengan kegiatan yang mengintegrasikan pembelajaran ilmu pengetahuan, teknologi dan seni bidang kesehatan dengan kegiatan pariwisata, tambah Prof. Agus Purwadianto.
Menurut Prof. Agus Purwadianto, kejadian penyakit yang ditularkan nyamuk di Indonesia masih tinggi. Bahkan beberapa nyamuk telah resisten terhadap insektisida dan beberapa jenis virus serta kuman penyebab penyakit juga resisten terhadap pengobatan. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah sudah mengembangkan vaksin dan obat-obatan untuk mengatasi penyakit tersebut.
Sebagai pendukung wisata ilmiah, gedung berkonsep minimalis dengan nuansa perpaduan hijau, merah dan oranye ini dilengkapi fasilitas sesuai kegiatan yang dilakukan di gedung tersebut.
Fasilitas itu terdiri dari gedung sinema berukuran 9x8 meter dengan kapasitas 120 orang, ruang multimedia yang berfungsi untuk proses editing dan dubbing, pusat pelayanan yang berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi, penjualan tiket serta penjualan souvenir dan museum sebagai tempat penyimpanan koleksi dan dokumen.
Teater ini merupakan museum nyamuk pertama di Indonesia, dihiasi replikasi nyamuk ukuran besar pada dinding utamanya. Ada enam genus koleksi nyamuk yang dimiliki museum ini yaitu : Aedes, Culex, Anopheles, Mansonia, Armigeres dan Toxor. Masing-masing genus terdiri dari spesimen stadium telur, larva, pupa dan nyamuk.
Teater yang dibangun dengan dana APBN Departemen Kesehatan didukung penuh pengembangan dan pemanfaatannya sebagai ikon wisata ilmiah oleh Pemda Kab. Ciamis dan Pemda Provinsi Jawa Barat . Sinergi antar sektor menjadi ciri nyata dalam ikon wisata ilmiah ini, khususnya sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi, ujar Sugianto, Msc.PH, Kepala Loka Litbang P2B2 Ciamis.
Rangkaian kegiatan peresmian mengambil tema “Mari Kenali Nyamuk Agar Terhindar dari Penyakit”, diharapkan masyarakat mengenal lebih dekat tentang nyamuk terutama bionomik/perilaku hidup nyamuk dan berperilaku hidup bersih sehat supaya terhindar dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk seperti malaria, DBD, chikunguya, dan filariasis, tambah Sugianto.
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih terjadi transmisi malaria (berisiko Malaria/Risk-Malaria), dimana pada tahun 2006 terdapat sekitar 2 juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,75 juta kasus. Jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop positif terdapat kuman malaria) tahun 2006 sekitar 350 ribu kasus, dan pada tahun 2007 sekitar 311 ribu kasus.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-5223002 dan 52960661, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id
15 September 2009
Badan POM RI luncurkan Laboratorium Keliling
“Selama ini BPOM secara proaktif melakukan pengawasan dan sampling makanan dan bahan makanan yang dijual di masyarakat untuk diuji keamanannya di lab kami. Tapi lagi-lagi karena berbagai hambatan seperti jarak dan kemacetan, aktivitas ini sering kali memakan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup tinggi. Dengan unit laboratorium keliling ini, kami bisa melakukan tes laboratorium dan mendapatkan hasilnya di tempat,” kata Kepala BPOM Husniah Rubiana.
Untuk tahap pertama, delapan unit laboratorium keliling ini akan disebar di Jakarta. Delapan unit Laboratorium Keliing BPOM tersebut juga sudah diberikan warna dan logo BPOM yang khas agar masyarakat bisa langsung mengenali.
Unit laboratorium keliling ini justru bukan dimaksudkan untuk menakut-nakuti para penjual makanan dan obat di pasar tradisional. Justru sebaliknya kami berharap masyarakat bisa semakin nyaman dan tenang mengkonsumsi makanan bila sudah melihat kehadiran mobil BPOM di situ karena berarti makanan dan obat yang dijual sudah layak saji dan layak konsumsi,” kata Husniah menambahkan.
Struktur dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sering kali membeli obat dan makanan, atau bahkan mencampur obat dan makanan untuk meningkatkan rasa atau memodifikasi rupanya menjadi lebih menarik justru menjadi risiko tersendiri bagi penjual dan pembeli obat dan makanan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Namun karena sudah menjadi bagian struktur sosial masyarakat, BPOM terus mencari jalan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan agar masyarakat semakin nyaman dan tenang berbelanja di manapun di seluruh Indonesia.
11 September 2009
Pelayanan Kesehatan Dalam Rngka Idul Fitri 1430 H
13 Agustus 2009
WASPADA FLU BARU H1N1
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Letih dan lesu
- Kadang disertai nyeri otot, mual, muntah, dan diare
- Sesak nafas
Penularan virus influenza A subtype H1N1 dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
Langkah-langkah pencegahan agar terhindar dari flu babi adalah sebagai berikut :
30 Juli 2009
Gladi Lapang Penanggulangan Bencana Provinsi Lampung
Sebagai Inspektur Upacara pada pembukaan simulasi tersebut mewakili Gubernur Lampung adalah Inspektur Daerah Provinsi Lampung.
11 Juli 2009
Masyarakat Dihimbau Waspada Influenza A H1N1
Prof. Tjandra mengharapkan masyarakat untuk tetap waspada bila dirinya atau orang disekitarnya mendapat gejala flu seperti batuk, pilek dan demam, terlebih lagi jika orang itu baru kembali dari luar negeri atau ada kontak dengan orang yang baru kembali dari luar negeri. Masyarakat juga dihimbau untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun. Melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila sakit dengan gejala influenza supaya mengenakan masker dan tidak berdekatan dengan anggota keluarga yang lain dan segera menghubungi petugas kesehatan serta menghindari bepergian apabila sedang sakit flu, ujar Prof. Tjandra.
Lebih lanjut dikatakan Prof. Tjandra, hingga hari Sabtu (4/7/2009) terdapat tambahan 12 kasus baru pasien positif H1N1 di Indonesia yang tersebar di Jakarta dan Bali.
Kedua belas pasien tersebut terdiri dari 8 orang WNI dan 4 orang WNA yaitu AR (L, 23 TH), RA (L, 10 bln), HR (P, 40 th), IG (L, 33 th), N (P, 34 th), BE (L, 50 th), TD (L, 65 th), F (L, 14 th), RW (L,23 th), BA (L, 22 th), JO (L, 43 th), dan NN. Dengan tambahan kasus baru tersebut jumlah kasus positif Influenza A H1N1 yang tercatat di Indonesia menjadi 20 orang.
Prof. Tjandra mengatakan sudah ditemukan penularan H1N1 antar manusia di Indonesia. Hal itu terjadi pada 2 dari 12 orang pasien baru tersebut. Lokasi penularan berada di daerah Jakarta, namun belum diketahui secara pasti oleh siapa dan dimana persisnya penularan tersebut terjadi.
Seluruh pasien positif H1N1 tersebut sampai saat ini sehat-sehat saja, tidak ada yang fatal, hanya batuk pilek biasa saja bahkan sebagian ada yang tanpa keluhan sama sekali. Seperti diketahui, 95% pasien di dunia ini tidak masuk rumah sakit sama sekali, ujar Prof. Tjandra.
Ditambahkan pula oleh Prof. Tjandra bahwa flu baru H1N1 ini cukup unik karena tingkat fatality-nya yang tinggi justru pada pasien yang berusia muda (20-30 tahun), sementara flu lain pada umumnya akan makin tinggi tingkat fatality-nya pada mereka yang berusia lanjut.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416 – 19 dan 021-52921669, atau melalui alamat e-mail: puskom.depkes@gmail.com dan puskom.publik@yahoo.co.id
30 Juni 2009
Peralatan Makan Melamin
Dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM, ditemukan 30 peralatan makanan bermelamin yang berbahaya karena terbukti melepaskan zat formalin. Zat ini bila masuk ke dalam tubuh berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, yaitu penyakit kanker.
Untuk itu, mengetahui produk-produk peralatan makan melamin apa saja yang berbahaya tersebut, dapat diunduh di http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/melamin.pdf
24 Juni 2009
Puskesmas Kotabumi II (ISO 9001:2008)
PUSKESMAS KOTABUMI II
Terimakasih dan penghargaan setingi-tinginya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara yang senantiasa telah mendukung terwujudnya Puskesmas ISO Pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung.
Semoga Kabupaten/Kota lainnya dapat mengikuti keberhasilan Puskesmas Kotabumi II demi terwujudnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan perspektif Kepuasan Masyarakat.
Program Jamkesmas Berhasil Hemat Uang Negara 1,4 Trilyun Rupiah
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) tahun 2008 yang dilakukan antara lain dengan mengirimkan tagihan (klaim) langsung dari kas negara ke rumah sakit ternyata berhasil menghemat (mengefisienkan) uang negara sebesar 1,464 trilyun rupiah. Oleh karena itu program jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dengan sasaran 76,4 juta jiwa ini akan dilanjutkan pada tahun 2009 dengan menggunakan manajemen yang sama seperti manajemen tahun 2008. Jamkesmas tahun 2009 dianggarkan dari APBN dengan jumlah yang sama tahun 2008.
Hal itu disampaikan Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) yang didampingi para pejabat eselon I dan II saat jumpa pers awal tahun di Jakarta pada tanggal 12 Januari 2009.
Dana Jamkesmas yang dikirim Depkes ke rumah-rumah sakit daerah yang melayani masyarakat miskin dan tidak mampu adalah dana bantuan sosial (Bansos), bukan pendapatan rumah sakit. Seharusnya dana Bansos itu digunakan langsung oleh rumah sakit untuk melayani masyarakat miskin dan tidak mampu. Jadi tidak benar bila Bansos dianggap sebagai pendapatan asli daerah (PAD), ujar Dr. Siti Fadilah Supari.
Masyarakat miskin di daerah yang tidak mempunyai Kartu Jamkesmas (di luar kuota Nasional) menjadi tanggungan pemerintah daerah. Masyarakat miskin tersebut mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan masyarakat miskin yang memiliki Kartu Jamkesmas. Namun dengan pembiayaan dari pemerintah daerah melalui APBD, tutur Menkes.
22 Juni 2009
Siaga ( Level III) Gunung Anak Krakatau
Anton mengatakan, sejak 6 Mei 2009 status gunung itu dinaikkan dari waspada atau level II menjadi siaga atau level III, kini kondisi Gunung Anak Krakatau berbahaya karena mengeluarkan lava pijar berupa batu dan kerikil yang suhunya berkisar 600-1.000 derajat celcius.
Oleh karena itu, hingga saat ini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
"Saya mengimbau kepada pengunjung dan nelayan agar tidak medekati Anak
Menurut dia, aktiviats kegempaan Gunung Anak Krakatau sepanjang Sabtu ini mengalami penurunan dibandingkan dua hari lalu.
Saat ini, kegempaan mencapai 981 kali terdiri atas vulkanik dangkal sebanyak 116 kali, letusan 455 kali, tremor 274 kali, dan embusan 136 kali.
Sementara kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakata, Jumat (19/6) sebanyakl 1.257 kali yakni vulkanik dangkal 157, tremor 377, letusan 452 dan embusan 271 kali.
Meskipun kegempaan mengalami penurunan, tetapi pihaknya tetap siaga mengingat terjadi peningkatan jumlah letusan dibanding dua hari yang lalu.
Untuk itu, tim pemantau tetap siaga serta saling berkoordinasi dengan tim lain yang ada di Banten, untuk saling memberikan informasi.
Sementara itu, saat ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih diselimuti kabut tebal sehingga sulit mendeteksi secara visual.
"Saya berharap pengunjung dan nelayan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau karena masih membahayakan keselamatan," katanya.
19 Juni 2009
Lagi, Public Warning Badan POM ttg Kosmetika berbahaya
Selengkapnya dapat diunduh di http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/Binder1.pdf
Pengembangan Desa Siaga (Gerakan Menuju Desa Sehat)
Target Nasional bahwa pada Tahun 2009, seluruh Desa/Kelurahan menjadi Desa Siaga atau melaksanakan Gerakan Menuju Desa Sehat. Berdasarkan Target tersebut, Provinsi Lampung kemudian menyusun rencana pencapaian program s.d Tahun 2009 sbb:
18 Juni 2009
ENAM (6) STRATEGI INDONESIA DALAM KESIAPSIAGAAN PANDEMI INFLUENZA H1N1
1. Penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP):
Indonesia memiliki 48 kantor kesehatan pelabuhan dan sekitar 25 diantaranya
mempunyai akses internasional. Ada beberapa upaya penguatan yang dilakukan
di kantor kesehatan pelabuhan yaitu:
¬ Pemberlakuan Health Alert Card
¬ Penerapan radio pratique
¬ Kesiapan petugas dalam memantau penumpang yang datang
¬ Pemasangan thermal scanner
¬ Penyiapan alat pelindung diri (APD)
¬ Penyiapan klinik di kantor kesehatan pelabuhan dengan obat dan perlengkapannya
¬ Penyiapan sarana rujukan bila diperlukan
2. Logistik terutama obat dan APD
¬ Penyediaan obat tamiflu dalam jumlah yang cukup
¬ Pendistribusian sampai di tingkat puskesmas
3. Penyiapan Rumah Sakit
¬ Kesiapan 100 rumah sakit rujukan
¬ Ketersediaan obat
¬ Ketersediaan ruang isolasi
¬ Petugas kesehatan yang terampil
¬ Prosedur diagnosis dan terapi
4. Penguatan surveilans Epidemiologi
¬ Mengintensifkan surveilans Influenza Like Illness (ILI) di 20 puskesmas sentinel
¬ Mengintensifkan surveilans SARI di 15 Rumah Sakit sentinel
¬ Menambah lokasi sentinel ILI di 25 puskesmas baru
¬ Surveilans Pneumonia dan SARI di sarana kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit)
¬ Intensifikasi surveilans di pelabuhan laut dan udara, terutama pelabuhan/bandara
internasional
¬ Surveilans di masyarakat termasuk rumors verifikasi
5. Penguatan Laboratorium
¬ Mengintensifkan laboratorium regional
¬ Pemenuhan reagensia
6. Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE)
¬ Pembuatan spanduk di tempat‐tempat umum
¬ Pembuatan stiker/pamplet/brosur dan media komunikasi lainnya
¬ Melakukan jumpa press dan press release secara berkala
¬ Memberikan penjelasan ke masyarakat melalui berbagai media massa cetak dan
elektronik
¬ Pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga
11 Juni 2009
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan KADARZI
Salah satu sasaran dari strategi Depkes adalah seluruh Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) tertuang dalam Kepmenkes RI No :564/Menkes/SK/VIII/2006.
01 Juni 2009
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 Puskesmas KOTABUMI II Lampung Utara
Manager
Puskesmas Kotabumi II berkeinginan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 diawali dengan membangun komitmen bersama demi peningkatan mutu pelayanan.
Keberhasilan penerapan ISO 9001:2000 tergantung kepada komitmen, bukan hanya ditingkat Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management. Dengan semangat , niat baik serta etos kerja yang tinggi, pada tanggal 14 Februari 2008 Puskesmas Kotabumi II berhasil meraih sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi Internasional SAI Global.
Visi
Menjadi Puskesmas Terbaik dengan Pelayanan Prima di Propinsi Lampung
Misi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan
3. Meningkatkan kualitas SDM
Kebijakan Mutu
Untuk mencapai visi dan misi, Puskesmas Kotabumi II berkomitmen untuk melakukan peningkatan secara berkesinambungan demi tercapainya kepuasan masyarakat, dengan cara :
1. Meningkatkan kompetensi SDM pendukung layanan
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dan lingkungan
3. Memberikan pelayanan yang prima
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian hidup sehat secara pribadi maupun masyarakat
5. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara efektif dan efisien
Tujuan khusus adalah :
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan.
2. Meningkatkan citra Puskesmas
4. Memiliki dokumen mutu yang lebih baik
Ruang Lingkup
Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan Personil
4. Pendekatan proses
5. Manajemen dengan pendekatan sistem
6. Pengambilan keputusan dengan pendekatan fakta
7. Perbaikan berkesinambungan
8. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok
1. Kepuasan Pelanggan meningkat
2. Pengendalian mutu lebih sistematis
3. Koordinasi lebih baik
4. Ketidaksesuaian terdeteksi sejak awal
5. Konsistensi mutu lebih baik
6. Kepercayaan Pelanggan meningkat
7. Dokumentasi SMM lebih baik
8. Menurunkan biaya kegagalan mutu
9. Banyak peluang perbaikan
AUDIT EKSTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PUSKESMAS KOTABUMI II
Agus Darsono
Manager Representative
Audit eksternal dalam rangka sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 terhadap ruang lingkup pelayanan di Puskesmas Kotabumi II dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Desember 2007 oleh Badan Sertifikasi Internasional SAI GLOBAL. Perbaikan dan revisi terhadap beberapa temuan pada saat audit eksternal dilakukan dengan segala keterbatasan yang ada, hingga pada akhirnya berbuah manis dengan diraihnya Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 pada tanggal 14 Februari 2008.
Audit surveillance I dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2008, dengan hasil bahwa Badan Sertifikasi SAI GLOBAL tetap merekomendasikan kelanjutan sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 di Puskesmas kotabumi II.
Audit surveillance II dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2008, dengan hasil bahwa Badan Sertifikasi SAI GLOBAL tetap merekomendasikan kelanjutan sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 di Puskesmas kotabumi II.
Kuantitas minimal terhadap temuan minor pada saat audit surveillance I dan II berlangsung, menjadi dasar bagi SAI GLOBAL untuk menyatakan bahwa Puskesmas Kotabumi II sebagai salah satu Klien tingkat Puskesmas yang konsisten dan komitmen dalam upaya mempertahankan sertifikasi ISO 9001 : 2000.
(Agus Setiawan,Auditor SAI GLOBAL,Clossing Meeting, 11 Juni 2008).
Suatu Pembuktian bahwa komitmen, mulai dari Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management menjadi dasar bagi penyelenggaraan SMM
ISO 9001 : 2000.
Audit surveillance III rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2009, mudah-mudahan dengan segala keterbatasan yang Kami miliki dan Kami rasakan, Kami masih tetap dapat memberikan hasil yang terbaik demi pelayanan optimal kepada masyarakat.
AUDIT INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 MENUJU VERSI 2008
PUSKESMAS KOTABUMI II
drg. Noor Afia Adi Surani
Lead Auditor Internal
Audit Internal adalah alat yang penting, karena memberikan penilaian yang independen dan objektif terhadap pemenuhan bisnis terkait dan persyaratan lainnya. Temuan berdasarkan audit internal dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan efisiensi bisnis, efektifitas, kinerja dan keuntungan.
Auditor Internal harus memiliki dan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001 : 2000. Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II telah memenuhi persyaratan tersebut, dan telah mengikuti serta Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Konsultan Sertifikasi dari AIMS pada tahun 2007. Kompetensi tersebut dibuktikan dengan sertifikat kelayakan sebagai AUDITOR INTERNAL QMS ISO 9001 : 2000 yang dimiliki oleh para Auditor.
Pengembangan ISO 9001 dari versi 2000 ke versi 2008, menuntut Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II harus memiliki kompetensi lebih, sesuai yang dipersyaratkan. Pada tanggal 1 – 2 April 2008, Tim Auditor mengikuti ujian sebagai Tim Auditor Internal QMS ISO 9001 : 2008. Berlangsung di Jakarta dan diselenggarakan oleh badan Sertifikasi SAI GLOBAL.
Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II dinyatakan lulus kompetensi dan dikualifikasikan sebagai Internal Auditor Sistem Manajemen Mutu yang telah diakui oleh Quality Society of Australia (QSA). Kompetensi yang dimiliki terdaftar dan terakreditasi di National Trainning Board (NTB). Pernyataan lulus tersebut dituangkan dalam bentuk Certificate of Attainment, khusus bagi Tim Auditor Internal yang dinyatakan lulus.
Beberapa kompetensi yang mampu dimiliki oleh Tim Auditor Internal :
- Menggambarkan prinsip-prinsip dasar dan persyaratan audit internal.
- Menganalisa persyaratan dalam organisasi dan untuk audit internal.
- Merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan audit internal secara efektif.
- Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan hal-hal yang diperlukan dalam melaksanakan audit internal yang efektif.
TIM AUDITOR INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
PUSKESMAS KOTABUMI II
2. dr. Hj. Maya Metissa (Auditor)
3. Ns. Deni Metri, S.kep (Auditor)
4. Biantara Suri,AMd.AK (Auditor)
5. Kartini (Auditor)