30 Juni 2009
Peralatan Makan Melamin
Dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM, ditemukan 30 peralatan makanan bermelamin yang berbahaya karena terbukti melepaskan zat formalin. Zat ini bila masuk ke dalam tubuh berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, yaitu penyakit kanker.
Untuk itu, mengetahui produk-produk peralatan makan melamin apa saja yang berbahaya tersebut, dapat diunduh di http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/melamin.pdf
24 Juni 2009
Puskesmas Kotabumi II (ISO 9001:2008)
PUSKESMAS KOTABUMI II
Terimakasih dan penghargaan setingi-tinginya kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara yang senantiasa telah mendukung terwujudnya Puskesmas ISO Pertama dan satu-satunya di Provinsi Lampung.
Semoga Kabupaten/Kota lainnya dapat mengikuti keberhasilan Puskesmas Kotabumi II demi terwujudnya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan perspektif Kepuasan Masyarakat.
Program Jamkesmas Berhasil Hemat Uang Negara 1,4 Trilyun Rupiah
Program Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) tahun 2008 yang dilakukan antara lain dengan mengirimkan tagihan (klaim) langsung dari kas negara ke rumah sakit ternyata berhasil menghemat (mengefisienkan) uang negara sebesar 1,464 trilyun rupiah. Oleh karena itu program jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu dengan sasaran 76,4 juta jiwa ini akan dilanjutkan pada tahun 2009 dengan menggunakan manajemen yang sama seperti manajemen tahun 2008. Jamkesmas tahun 2009 dianggarkan dari APBN dengan jumlah yang sama tahun 2008.
Hal itu disampaikan Menkes Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) yang didampingi para pejabat eselon I dan II saat jumpa pers awal tahun di Jakarta pada tanggal 12 Januari 2009.
Dana Jamkesmas yang dikirim Depkes ke rumah-rumah sakit daerah yang melayani masyarakat miskin dan tidak mampu adalah dana bantuan sosial (Bansos), bukan pendapatan rumah sakit. Seharusnya dana Bansos itu digunakan langsung oleh rumah sakit untuk melayani masyarakat miskin dan tidak mampu. Jadi tidak benar bila Bansos dianggap sebagai pendapatan asli daerah (PAD), ujar Dr. Siti Fadilah Supari.
Masyarakat miskin di daerah yang tidak mempunyai Kartu Jamkesmas (di luar kuota Nasional) menjadi tanggungan pemerintah daerah. Masyarakat miskin tersebut mempunyai hak yang sama dalam pelayanan kesehatan dengan masyarakat miskin yang memiliki Kartu Jamkesmas. Namun dengan pembiayaan dari pemerintah daerah melalui APBD, tutur Menkes.
22 Juni 2009
Siaga ( Level III) Gunung Anak Krakatau
Anton mengatakan, sejak 6 Mei 2009 status gunung itu dinaikkan dari waspada atau level II menjadi siaga atau level III, kini kondisi Gunung Anak Krakatau berbahaya karena mengeluarkan lava pijar berupa batu dan kerikil yang suhunya berkisar 600-1.000 derajat celcius.
Oleh karena itu, hingga saat ini Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
"Saya mengimbau kepada pengunjung dan nelayan agar tidak medekati Anak
Menurut dia, aktiviats kegempaan Gunung Anak Krakatau sepanjang Sabtu ini mengalami penurunan dibandingkan dua hari lalu.
Saat ini, kegempaan mencapai 981 kali terdiri atas vulkanik dangkal sebanyak 116 kali, letusan 455 kali, tremor 274 kali, dan embusan 136 kali.
Sementara kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakata, Jumat (19/6) sebanyakl 1.257 kali yakni vulkanik dangkal 157, tremor 377, letusan 452 dan embusan 271 kali.
Meskipun kegempaan mengalami penurunan, tetapi pihaknya tetap siaga mengingat terjadi peningkatan jumlah letusan dibanding dua hari yang lalu.
Untuk itu, tim pemantau tetap siaga serta saling berkoordinasi dengan tim lain yang ada di Banten, untuk saling memberikan informasi.
Sementara itu, saat ini kondisi Gunung Anak Krakatau masih diselimuti kabut tebal sehingga sulit mendeteksi secara visual.
"Saya berharap pengunjung dan nelayan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau karena masih membahayakan keselamatan," katanya.
19 Juni 2009
Lagi, Public Warning Badan POM ttg Kosmetika berbahaya
Selengkapnya dapat diunduh di http://www.pom.go.id/public/peringatan_publik/pdf/Binder1.pdf
Pengembangan Desa Siaga (Gerakan Menuju Desa Sehat)
Target Nasional bahwa pada Tahun 2009, seluruh Desa/Kelurahan menjadi Desa Siaga atau melaksanakan Gerakan Menuju Desa Sehat. Berdasarkan Target tersebut, Provinsi Lampung kemudian menyusun rencana pencapaian program s.d Tahun 2009 sbb:
18 Juni 2009
ENAM (6) STRATEGI INDONESIA DALAM KESIAPSIAGAAN PANDEMI INFLUENZA H1N1
1. Penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP):
Indonesia memiliki 48 kantor kesehatan pelabuhan dan sekitar 25 diantaranya
mempunyai akses internasional. Ada beberapa upaya penguatan yang dilakukan
di kantor kesehatan pelabuhan yaitu:
¬ Pemberlakuan Health Alert Card
¬ Penerapan radio pratique
¬ Kesiapan petugas dalam memantau penumpang yang datang
¬ Pemasangan thermal scanner
¬ Penyiapan alat pelindung diri (APD)
¬ Penyiapan klinik di kantor kesehatan pelabuhan dengan obat dan perlengkapannya
¬ Penyiapan sarana rujukan bila diperlukan
2. Logistik terutama obat dan APD
¬ Penyediaan obat tamiflu dalam jumlah yang cukup
¬ Pendistribusian sampai di tingkat puskesmas
3. Penyiapan Rumah Sakit
¬ Kesiapan 100 rumah sakit rujukan
¬ Ketersediaan obat
¬ Ketersediaan ruang isolasi
¬ Petugas kesehatan yang terampil
¬ Prosedur diagnosis dan terapi
4. Penguatan surveilans Epidemiologi
¬ Mengintensifkan surveilans Influenza Like Illness (ILI) di 20 puskesmas sentinel
¬ Mengintensifkan surveilans SARI di 15 Rumah Sakit sentinel
¬ Menambah lokasi sentinel ILI di 25 puskesmas baru
¬ Surveilans Pneumonia dan SARI di sarana kesehatan (Puskesmas & Rumah Sakit)
¬ Intensifikasi surveilans di pelabuhan laut dan udara, terutama pelabuhan/bandara
internasional
¬ Surveilans di masyarakat termasuk rumors verifikasi
5. Penguatan Laboratorium
¬ Mengintensifkan laboratorium regional
¬ Pemenuhan reagensia
6. Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE)
¬ Pembuatan spanduk di tempat‐tempat umum
¬ Pembuatan stiker/pamplet/brosur dan media komunikasi lainnya
¬ Melakukan jumpa press dan press release secara berkala
¬ Memberikan penjelasan ke masyarakat melalui berbagai media massa cetak dan
elektronik
¬ Pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga
11 Juni 2009
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan KADARZI
Salah satu sasaran dari strategi Depkes adalah seluruh Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) tertuang dalam Kepmenkes RI No :564/Menkes/SK/VIII/2006.
01 Juni 2009
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 Puskesmas KOTABUMI II Lampung Utara
Manager
Puskesmas Kotabumi II berkeinginan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 diawali dengan membangun komitmen bersama demi peningkatan mutu pelayanan.
Keberhasilan penerapan ISO 9001:2000 tergantung kepada komitmen, bukan hanya ditingkat Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management. Dengan semangat , niat baik serta etos kerja yang tinggi, pada tanggal 14 Februari 2008 Puskesmas Kotabumi II berhasil meraih sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi Internasional SAI Global.
Visi
Menjadi Puskesmas Terbaik dengan Pelayanan Prima di Propinsi Lampung
Misi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
2. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan lingkungan
3. Meningkatkan kualitas SDM
Kebijakan Mutu
Untuk mencapai visi dan misi, Puskesmas Kotabumi II berkomitmen untuk melakukan peningkatan secara berkesinambungan demi tercapainya kepuasan masyarakat, dengan cara :
1. Meningkatkan kompetensi SDM pendukung layanan
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat dan lingkungan
3. Memberikan pelayanan yang prima
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk menuju kemandirian hidup sehat secara pribadi maupun masyarakat
5. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 secara efektif dan efisien
Tujuan khusus adalah :
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan.
2. Meningkatkan citra Puskesmas
4. Memiliki dokumen mutu yang lebih baik
Ruang Lingkup
Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan Personil
4. Pendekatan proses
5. Manajemen dengan pendekatan sistem
6. Pengambilan keputusan dengan pendekatan fakta
7. Perbaikan berkesinambungan
8. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok
1. Kepuasan Pelanggan meningkat
2. Pengendalian mutu lebih sistematis
3. Koordinasi lebih baik
4. Ketidaksesuaian terdeteksi sejak awal
5. Konsistensi mutu lebih baik
6. Kepercayaan Pelanggan meningkat
7. Dokumentasi SMM lebih baik
8. Menurunkan biaya kegagalan mutu
9. Banyak peluang perbaikan
AUDIT EKSTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 PUSKESMAS KOTABUMI II
Agus Darsono
Manager Representative
Audit eksternal dalam rangka sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 terhadap ruang lingkup pelayanan di Puskesmas Kotabumi II dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Desember 2007 oleh Badan Sertifikasi Internasional SAI GLOBAL. Perbaikan dan revisi terhadap beberapa temuan pada saat audit eksternal dilakukan dengan segala keterbatasan yang ada, hingga pada akhirnya berbuah manis dengan diraihnya Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 pada tanggal 14 Februari 2008.
Audit surveillance I dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2008, dengan hasil bahwa Badan Sertifikasi SAI GLOBAL tetap merekomendasikan kelanjutan sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 di Puskesmas kotabumi II.
Audit surveillance II dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2008, dengan hasil bahwa Badan Sertifikasi SAI GLOBAL tetap merekomendasikan kelanjutan sertifikasi SMM ISO 9001 : 2000 di Puskesmas kotabumi II.
Kuantitas minimal terhadap temuan minor pada saat audit surveillance I dan II berlangsung, menjadi dasar bagi SAI GLOBAL untuk menyatakan bahwa Puskesmas Kotabumi II sebagai salah satu Klien tingkat Puskesmas yang konsisten dan komitmen dalam upaya mempertahankan sertifikasi ISO 9001 : 2000.
(Agus Setiawan,Auditor SAI GLOBAL,Clossing Meeting, 11 Juni 2008).
Suatu Pembuktian bahwa komitmen, mulai dari Top Management, termasuk juga Middle dan Lower Management menjadi dasar bagi penyelenggaraan SMM
ISO 9001 : 2000.
Audit surveillance III rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Juni 2009, mudah-mudahan dengan segala keterbatasan yang Kami miliki dan Kami rasakan, Kami masih tetap dapat memberikan hasil yang terbaik demi pelayanan optimal kepada masyarakat.
AUDIT INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2000 MENUJU VERSI 2008
PUSKESMAS KOTABUMI II
drg. Noor Afia Adi Surani
Lead Auditor Internal
Audit Internal adalah alat yang penting, karena memberikan penilaian yang independen dan objektif terhadap pemenuhan bisnis terkait dan persyaratan lainnya. Temuan berdasarkan audit internal dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan efisiensi bisnis, efektifitas, kinerja dan keuntungan.
Auditor Internal harus memiliki dan memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001 : 2000. Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II telah memenuhi persyaratan tersebut, dan telah mengikuti serta Lulus ujian yang diselenggarakan oleh Konsultan Sertifikasi dari AIMS pada tahun 2007. Kompetensi tersebut dibuktikan dengan sertifikat kelayakan sebagai AUDITOR INTERNAL QMS ISO 9001 : 2000 yang dimiliki oleh para Auditor.
Pengembangan ISO 9001 dari versi 2000 ke versi 2008, menuntut Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II harus memiliki kompetensi lebih, sesuai yang dipersyaratkan. Pada tanggal 1 – 2 April 2008, Tim Auditor mengikuti ujian sebagai Tim Auditor Internal QMS ISO 9001 : 2008. Berlangsung di Jakarta dan diselenggarakan oleh badan Sertifikasi SAI GLOBAL.
Tim Auditor Internal Puskesmas Kotabumi II dinyatakan lulus kompetensi dan dikualifikasikan sebagai Internal Auditor Sistem Manajemen Mutu yang telah diakui oleh Quality Society of Australia (QSA). Kompetensi yang dimiliki terdaftar dan terakreditasi di National Trainning Board (NTB). Pernyataan lulus tersebut dituangkan dalam bentuk Certificate of Attainment, khusus bagi Tim Auditor Internal yang dinyatakan lulus.
Beberapa kompetensi yang mampu dimiliki oleh Tim Auditor Internal :
- Menggambarkan prinsip-prinsip dasar dan persyaratan audit internal.
- Menganalisa persyaratan dalam organisasi dan untuk audit internal.
- Merencanakan, melaksanakan dan menyelesaikan audit internal secara efektif.
- Mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan hal-hal yang diperlukan dalam melaksanakan audit internal yang efektif.
TIM AUDITOR INTERNAL SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008
PUSKESMAS KOTABUMI II
2. dr. Hj. Maya Metissa (Auditor)
3. Ns. Deni Metri, S.kep (Auditor)
4. Biantara Suri,AMd.AK (Auditor)
5. Kartini (Auditor)